Anggota DPRD Jabar H.Memo Hermawan dari Fraksi PDIP ( Foto:hms). |
Tujuan dibuatnya Perda Pengembangan
Ekonomi Kreatif (Ekraf) ini untuk mendorong peningkatan daya saing, kreativitas
pengusaha dan palku Ekonomi kreatif agar
terus tumbuh dan berkembang dengan
kualitas yang semakin baik.
Selain itu, memberikan landasan hukum bagi pemerintah
daerah provinsi, Kabupaten/kota serta masyarakat dalam penyelenggaraan ekonomi
kreatif di daerah provinsi, kata Herry Dermawan dalam paparannya dihadapan
Warga Desa Sukasari Kec. Cidolog Kab
Ciamis.
Ia
menambahkan, bahwa Perda
Pengembangan Ekonomi Kreatif juga
bertujuan untuk mendorong peningkatan Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan
sumber daya alam dan sumber budaya bagi industry kreatif secara berkelanjutan.
Ada beberapa kategori kegiatan ekonomi
kreatif yaitu Ekonomi kreatif berbasis Budaya, Seni, Media dan Teknologi
serta berbasis Kreasi Fungsional/
Desain, papar Politisi senior PDIP Jabar ini.
Dalam kesempatan tersebut, Kang Memo –sapaan—Memo
Hermawan juga mengatakan, bahwa segala potensi ekonomi kreatif (ekraf) Jawa
Barat yang cukup banyak maka perlu dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal
melalui perluasan produk ekonomi kreatif dengan penyediaan infrastruktur serta
teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas.
Ekraf sendiri merupakan salah satu
kegiatan ekonomi yang memiliki arti penting dan kedudukan yang strategis dalam
menopang ketahanan ekonomi masyarakat, memajukan pembangunan, mengembangkan
inovasi, kreativitas dan daya saing, mewujudkan pertumbuhan ekonomi serta
penciptaan lapangan kerja.
“Karenanya untuk menciptakan iklim
usaha yang kondusif maka perlu pengaturan serta dukungan dari pemerintah
daerah, yaitu salah satunya melalui Perda
No 15 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif ini”, ujarnya.
LEbih lanjut mantan Bupati Garut ini
mengatakan, Provinsi Jabar memberikan
kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ekraf Jabar
mencapai Rp191,3 triliun atau 20,73 persen dari total Produk Domestik Bruto
(PDB) ekraf nasional.
“Kontribusi ekspor ekraf Jabar mencapai
6,38 juta USD atau 31,93 persen dari total ekspor ekraf nasional. Sedang jumlah
usaha ekraf yang bergerak di Jabar mencapai 1,5 juta unit dengan menyerap
tenaga kerja sekitar 3,8 juta,” bebernya.
Ekonomi Kreatif dari Jawa Barat yang
terbesar disumbang dari Susektor Kerajinan tangan menyumbang 27,1 persen; kuliner 26,4 persen; dan fesven 16,7 persen. Sedangkan subsektor
lainnya total 29,8 persen.
“Pembangunan perekonomian berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 perlu diwujudkan untuk menciptakan masyarakat yang adil
dan makmur serta sejahtera,” tandasnya. (Adip/sein).