Presiden Jokowi memberikan sambutan saat meresmikan Tol Cisumdawu (foto:hms). |
Sektor kepariwisataan Ciayumajakuning dalam beberapa tahun belakangan terus
berkembang, namun, tentunya kita berharap dengan beroperasinya Tol Cisumdawu
secara penuh tentunya diharapkan akan jauh lebih berkembang lagi.
“ Kehadiran Tol Cisumdawu memperlancar
arus transportasi orang dan barang dan menghemat waktu tempuh perjalanan”, kata
Herry Dermawan saat dimintai tanggapannya terkait, diresmikannya Tol Cisumdawu
oleh Presiden Jokowi, Selasa (11/7/2023).
Dikatakannya, Kelancaran arus transportasi tentu secara tidak langsung
akan berdampak positif bagi sector periwisata. Sehingga, para pelaku kepariwisataan
akan semakin bergairah terutama di wilayah Ciayumajakuning.
Maju dan berkembangnya sector pariwisata
tentu akan membawa peningkatan perekonomian masyarakat, terutama disekitar kawasan
destinasi wisata.
Lebih lanjut Politisi PAN Jabar yang
kini duduk di Komisi II DPRD Jabar ini mengatakan, wilayah Ciayumajakuning
memiliki berbagai potensi pariwisata yang cukup besar dan banyak, baik berupa Wisata
Sejarah, Religius, Alam, Pantai, Pertanian dan juga Wisata Edukasi atau Pendidikan.
Kedepan, kita di Komisi II tentunya
akan mendorong Pemprov Jabar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan OPD
terkait untuk berkolaborasi dengan Pemerintah daerah (Kabupaten) dalam
merencang dan mengembangkan potensi pariwisata.
Terus terang hingga saat ini, wilayah
Ciayumajakuning walaupun memiliki berbagai objek wisata tapi masih kurang
diminati oleh wisatawan , karena calon wisatawan masih mengeluhkan arus
transportasi kurang lancer. Ditambah lagi hingga kini wilayah Ciayumajakuning belum memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kepariwisataan.
Namun dengan ada Tol Cisumdawu, Komisi II akan mendorong perkembangan kepariwisataan Ciayumajakuning, tandasnya.
Untuk diketahui, Tol Cisumdawu diresmikan oleh Presiden Jokowi, pada Selasa 11 Juli 2023, memiliki panjang sepanjang 61,6 kilometer dengan menelan anggaran hingga Rp.18,3 triliun dengan setengah anggarannya atau Rp9,08 triliun berasal dari APBN, sisanya melalui KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha) dan swasta.
“Jalan tol Cisumdawu ini menghubungkan Kota Bandung melalui Tol Cipularang ke Tol Cipali mulai dibangun tahun 2011, artinya sudah 12 tahun. Memang banyak problem di lapangan, utamanya pembebasan lahan dan kita berada di Terowongan Kembar (Twin Tunnel) yang panjangnya 472 meter,” ungkap Presiden.
“Di seluruh Indonesia tidak ada jalan tol yang melewati dua terowongan seperti yang kita lihat (di Tol Cisumdawu),” tambahnya. (AdiP/sein).