Inilah skatsa rute BRT kota Bandung |
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang
Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat,
Dhani Gumelar di Balai Kota Bandung, Rabu 5 Juli 2023.
"Tahun depan (2024) kita akan
mulai menyiapkan infrastrukturnya seperti jalur khusus, selter, dan sarana
pendukung lainnya karena memerlukan infrastruktur khusus, jadi proses
pembangunannya memang cukup lama. Kurang lebih tiga tahun," jelas Dhani.
BRT Bandung Raya akan menghubungkan
lima daerah, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat,
Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.
Ia memaparkan, ada 20 jalur yang akan
dilintasi BRT tahun 2026. Di antaranya:
1. Kebon Kalapa - Cibiru
PP
2. Kebon Kalapa - Ledeng
PP
3. Leuwipanjang - Dago
PP
4. Leuwipanjang- Dago
(via Dipatiukur) PP
5. Elang - Riau PP
6. Padjajaran - Antapani
PP
7. Cibaduyut - Alun-alun
PP
8. Stasiun Padalarang -
Alun-alun PP
9. Stasiun Cimahi-
Cicaheum PP
10. Ledeng- Terminal
Antapani Pp
11.
Leuwipanjang-Tegalluar PP
12. Stasiun Hall-
Tegalluar PP
13. Leuwipanjang-Soreang
PP
14. Leuwipanjang -
Jatinangor PP
15. Baleendah -
Leuwipanjang PP
16. BEC- Baleendah PP
17. Sarijadi -Antapani
PP
18. Lembang - Ledeng
(Ext) PP
19. KBP - Stasiun
Padalarang PP
20. Baleendah- Banjaran (Ext) PP
"Titik integrasinya di Cimahi,
Stasiun Padalarang, dan Stasiun KCJB Tegalluar," ujarnya.
Rencananya sebanyak 450 bus yang akan
beroperasi. Dalam sehari, estimasi penumpang yang bisa ditampung BRT sebanyak
238.277 orang.
"Sebenarnya kita akan uji coba
juga untuk operasional lebih cepat di tahun 2025, tapi itu baru 50 persen dulu.
Lalu tahun 2026 kita coba 70 persen. Di tahun 2027 harapannya sudah bisa 100
persen," lanjutnya.
Ia menjelaskan, dengan mengasumsikan
peningkatan koridor setiap tahun, kebutuhan pembiayaan pihak ketiga akan
meningkat terus sampai tahun kelima. Oleh karena itu, ada skema besaran
pembiayaan yang harus dikeluarkan APBD Kota Bandung.
Menurutnya, perkiraan Public Service
Obligation (PSO) Kota Bandung tahun 2025 nanti sebesar Rp64,1 miliar. Tahun
2026 sebesar Rp122,4 miliar. Lalu tahun 2027 sebesar Rp151,7 miliar.
Sementara itu, Plh Wali Kota Bandung
Ema Sumarna menyampaikan, Pemerintah Kota Bandung akan memberikan dukungan
penuh untuk mengimplementasikan BRT, terutama terhadap beberapa isu yang
terjadi di lapangan.
"Seperti kita akan lakukan
pembenahan parking on street, fasilitas pejalan kaki, pedagang kaki lima,
pertokoan, dan pasar di sepanjang koridor,” ungkap Ema
Kita sediakan dan revitalisasi
terminal agar dapat difungsikan sebagai start/end station BRT. Lalu koordinasi
dengan setiap dinas dan instansi terkait di lingkup Kota Bandung untuk
implementasi koridor BRT," imbuhnya.
Selain itu, Pemkot Bandung juga fokus
pada penambahan dan implementasi rute feeder BRT yang inklusif. Rute feeder
harus disesuaikan dan terintegrasi dengan rencana Rute BRT, agar tidak terjadi
overlapping.
"Rencana rute feeder dapat dijadikan hanya sebagai pilot project dalam masa transisi, namun harus disesuaikan dengan implementasi rute BRT, harus terintegrasi menjadi satu sistem dengan rute BRT. Kita desainkan armada feeder yang mendukung inklusivitas dan keamanan bagi pengguna," ucapnya. (din/red).