Plh Wali kota Bandung bersama Forkopimda dlm acara peresmian Mata Air Cikendi di Kec. Cidadap |
Kawasan tersebut sebelumnya sudah
menjadi ruang untuk masyarakat, tetapi saat ini sudah dikonservasi dengan baik
oleh Pemerintah Kota Bandung agar lebih nyaman dikunjungi.
Tempat tersebut diresmikan langsung
oleh Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna. Kegiatan itu, dirangkaikan juga dengan
peresmian Mata Air Cikendi, Selasa 18 Juli 2023.
"Hari ini saya meresmikan
revitalisasi sumber mata air Cikendi, tepatnya di RT 02, RT03, RW 09 Kelurahan
Hegarmanah kecamatan Cidadap. Ini penting karena air baku di Kota Bandung itu
masih cukup jauh makanya pengamanan sumber mata air ini adalah
keniscayaan," beber Ema.
Ia mengatakan, menurut data, di Kota Bandung
terdapat 80 mata air. Hal itu menjadi semangat untuk memelihara seke di
kalangan pemerintah juga masyarakat.
"Di Bandung itu ada 80 mata air.
Mata air sangat dibutuhkan di Kota Bandung karena masyarakat perkotaan butuh
air bersih. Makanya pengamanan ini harus lebih diutamakan untuk suplai
kebutuhan air bersih yang dikelola PDAM," bebernya.
Untuk tahap selanjutnya, Ema berharap,
beberapa titik lainnya yang dikembangkan agar bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat.
Ema mengungkapkan, sumber air Cikendi
disalurkan ke kawasan perkantoran pemerintah Provinsi Jawa Barat tepatnya di
Gedung Sate dan pemukiman sekitarnya.
"Gedung Sate saja sumbernya dari sini. Air yang mengalir di kawasan kelurahan Citarum Kecamatan Bandung Wetan itu sumbernya dari sini," bebernya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas
Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi
menyampaikan, selain pemanfaatan air, hal lainya yang perlu dilakukan yaitu
pemanfaatan ruang.Plh Wali kota Ema Sumarna dan Forkopimda menuangkan air kendi
sebagai simbul peresmian Mata Air Cikendi
"Selama ini air untuk iragsi, air
bersih dan sebagainya, maka ruang juga menjadi bagian dari pemanfaatan,"
ungkapnya.
Ia mengatakan, ada tiga hal yang
menjadi bagian dari konservasi. Ketiganya yaitu rehabilitasi, pengawetan air,
dan penanaman.
Kawasan dengan luas 1600 meter persegi
itu, lanjut Didi menjadi potensi sebagai hutan kota yang wajib dilestarikan
bersama masyarakat.
"Ini potensinya sebagai hutan
kota. Di Kota Bandung itu langka hutan kota seperti ini," kata Didi. (yan/red).