Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, KPK RI, Wawan Wardiana menjelaskan program Roadshow Bus KPK di depan gedungsate |
Kegiatan ini diikuti lebih dari 200
warga Kota Bandung. Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan, Roadshow
Bus KPK merupakan upaya KPK menjelajah negeri membangun gerakan anti korupsi.
"Kota Bandung diberikan
kesempatan yang luar biasa untuk mendapatkan informasi segar mengenai anti
korupsi. Upaya ini harus perlu kita sambut baik dan dukung semaksimal mungkin
terhadap apa yang menjadi tujuan KPK," ujar Ema.
Ia mengatakan, Pemkot Bandung
berkomitmen membangun Kota Bandung sesuai RPJMD yang telah disepakati. Meski
perjalanan masih panjang dan terus berproses, masing-masing internal dari mulai
staf hingga pimpinan pemerintahan berusaha untuk mencegah korupsi secara
bertahap.
"Apalagi di era yang serba
terbuka dan transparan, masyarakat bisa melihat sejauh mana progres kita.
Mudah-mudahan dengan sistem yang kita bangun, bisa lebih memudahkan masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan," ungkapnya.
Oleh karena itu, Pemkot Bandung terus
menggencarkan kemudahan dalam pelayanan publik melalui beragam aplikasi yang
terintegrasi dalam "Sadayana".
Ia berharap, dengan hadirnya aplikasi
tersebut bisa meminimalisasi pertemuan langsung antara masyarakat dengan
penyedia layanan. Sehingga bisa meminimalisasi tindakan korupsi.
"Kita sudah menghadirkan beberapa
aplikasi layanan yang tentunya ini dengan tujuan jangan sampai ada hal-hal yang
mencederai dari apa yang diamanatkan dalam semangat kita membangun kultur anti
korupsi," ucapnya.
Apalagi menurutnya, nilai-nilai yang
diusung KPK selaras dengan nilai-nilai yang dipegang teguh para ASN, yakni
Ber-Akhlak.
"Saya pikir ini sangat beririsan
dengan nilai-nilai Ber-Akhlak. Akan kita boomingkan di Pemkot Bandung supaya
ini menjadi kultur terbarukan di semua level ASN mulai dari kelurahan,
kecamatan, dinas, badan, bagian dan sebagiannya," katanya.
Tak hanya pada tataran pemerintahan,
nilai-nilai anti korupsi juga harus diedukasi sejak dini mulai dari PAUD, SD
sampai SMP. Edukasi ini pun terus berproses dilakukan Pemkot Bandung.
"Dinas Pendidikan kita berikan
tanggung jawab memberikan guidance agar nilai-nilai kejujuran itu sudah
dibangun dari awal, sejak usia-usia yang memang harus terbentuk
karakteristiknya. Sehingga nanti akan menjadi kualitas sumber daya manusia yang
kompetitif dan terutama mempunyai nilai-nilai yang kejujuran, kemandirian, dan
tanggung jawab," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu warga dari
Kecamatan Andir, Nevi mengaku datang bersama 12 rekannya untuk mendengarkan
arahan sosialisasi dan meramaikan acara tersebut.
"Insyaallah kalau ada penyuluhan
seperti ini, orang yang tadinya tidak tahu jadi terbuka. Ternyata 'serangan
fajar' seperti itu. Apalagi tadi sudah diterangkan begitu detail oleh
KPK," kata Nevi.
Ia mengaku, di lingkungan sekitar
rumahnya tidak pernah ditemui kasus 'serangan fajar' setiap jelang ajang
pemilu.
"Di Andir itu tidak ada yang
bagi-bagi amplop jelang pemilu. Harapannya, semoga Kota Bandung semakin maju
dan mengadakan kegiatan seperti ini. Selain bisa berkumpul sosialisasi, kita
juga bisa olahraga bersama," tuturnya.
Berbicara mengenai serangan fajar,
Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, Komisi Pemberantasan Korupsi
Republik Indonesia, Wawan Wardiana menjelaskan, jelang pemilu 2024, akan
semakin banyak serangan fajar.
"Maka dari itu, kita gemakan
motto: Hajar Serangan Fajar. Ini merupakan salah satu dari enam tugas KPK,
yakni tindakan pencegahan agar tidak terjadi tindak pidana korupsi. Hari ini
upayanya tindakan lewat sosialisasi dan kampanye," jelas Wawan.
Ia memaparkan, ada tiga pendekatan
strategi pemberantasan korupsi, yakni tangkap, pencegahan, dan pendidikan.
"Pencegahan dengan memperbaiki
sistem. Seperti upaya Pemkot Bandung lewat penyediaan aplikasi agar tidak
adanya tatap muka langsung untuk mencegah tidak bertemunya masyarakat dengan
penyedia layanan. Ini upaya agar tidak ada transaksional," paparnya.
Dalam Roadshow Bus KPK, ditanamkan
sembilan nilai yang disingkat menjadi "Jumat Bersepeda KK".
Nilai-nilai tersebut antara lain: jujur, mandiri, tanggung jawab, berani,
sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras
"Nilai-nilai ini yang ditanamkan
dari mulai masyakarat biasa sampai menengah atas. Semua nilai-nilai ini yang
kita tanamkan melalui berbagai cara. Harapan kami ke depannya Kota Bandung
menjadi Bandung Kota Anti Korupsi," harapnya.
Ia pun menekankan kepada masyarakat
Kota Bandung untuk tidak menerima uang atau barang apapun dari kampanye gelap
menjelang pemilu 2024.
"Kalau ada yang kasih uang, harus
tolak! Apapun bentuknya, Tolak!" tegas Wawan. (din/red).