Inilah PKL yang dibina melalui program Sabanda Sakoper menjadi anggota Koperasi |
Melalui pemberdayaan pelaku usaha
mikro dengan program Siloka Sabanda Sakoper (Satu Binaan PKL Satu Koperasi )
dengan dukungan asosiasi PKL. Setiap satu binaan PKL yang dibawahi dalam forum
atau asosiasi bisa mendukung pembentukan koperasi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Atet
Dedi Handiman mengatakan tujuan dari program ini agar para PKL binaan mendapatkan
kemudahan akses permodalan melalui koperasi.
Selain itu diharapkan dengan adanya
kemudahan akses dapat mengakselerasi para PKL untuk menjadi pengusaha formal.
"Dengan akses permodalan yang
mudah, hasil dari mereka untuk mereka melalui koperasi dapat mempercepat para
PKL ini menjadi pengusaha formal dan tentunya naik kelas," katanya, Rabu,
26 Juli 2023.
Sementara itu, Kepala Bidang Usaha
Non-Formal Diskop UMKM Kota Bandung Evy Oktaviyanti menyebut setidaknya, ada 22
titik PKL yang menjadi binaan Diskop UMKM Kota Bandung. Selama ini PKL sendiri
tidak menjadi anggota koperasi.
"Dalam upaya pemberdayaan usaha
mikro khusus pedagang kaki lima di bawah binaan, kita lakukan percepatan
menjadikan agregrasi pembiayaan melalui koperasi. Jadi satu binaan PKL satu
koperasi," ujarnya.
Menurutnya, program ini sejalan dengan
program strategis Kemenkop dalam agregasi pembiayaan untuk meningkatkan
pertumbuhan koperasi dan UMKM.
"Nah kita arahkan PKL jadi
anggota koperasi," ujar Evy Oktaviyanti.
Evy mengatakan, beberapa tahun ke
belakang keluhan dari PKL terkait modal. Pihaknya mengarahkan mereka untuk
meminjam modal pada bank, tetapi banyak persyaratan yang harus dipenuhi.
"Kita bantu NIP dan lainnya untuk
para pelaku nonformal ini. Mereka pun hanya tahu imej koperasi ini bisa pinjam
atau usaha simpan pinjam, ternyata kan koperasi ini juga ada pemasaran dan
lainnya," kata dia.
Saat ini, kata Evy PKL di Kawasan
Sultan Agung akan dijadikan percontohan program tersebut. Di kawasan ini
terdapat 20 PKL yang siap membentuk koperasi.
Bentuknya merupakan koperasi pemasaran
dengan imej bukan hanya simpan pinjam, tapi juga membantu dalam hal pemasaran.
Diskop UMKM Kota Bandung saat melakukan sosialisasi program Sanada Sakoper kepada para PKL |
Untuk PKL yang menjadi anggota
koperasi, lanjut Evy, persyaratannya memiliki KTP, warga Kota Bandung. Kemudian
melakukan rapat untuk menentukan anggaran dasar. Setelah sepakat, bisa dibentuk
koperasi.
"Terpenting mereka siap menjadi
anggota koperasi. Dan ini sama, sejalan dengan program kementerian koperasi
untuk pemberdayaan koperasi melalui agregrasi pembiayaan," ungkapnya.
Ia berharap, dari 22 titik PKL yang
menjadi binaan Diskop UMKM secara bertahap mereka akan membentuk koperasi dan
tujuan akhirnya para PKL ini menjadi pengusaha formal dan naik level.
"Secara bertahap satu satu dulu
PKL yang kita arahkan untuk membentuk koperasi. Kedepan, mereka secara cepat
diharapkan akan menjadi pengusaha formal dan tentunya UMKM yang naik
level," ujarnya. (rob/red).