Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., meninjau kegiatan padat karya di Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Bandung |
Tedy mengunjungi kawasan padat
penduduk di RW 01, 02, 03, dan 04, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler.
Pekerjaan padat karya yang digerakkan
Dinas Tenaga Kerja ini diikuti lebih dari 100 warga setempat ini menyasar
pembersihan saluran yang rutin menjadi titik-titik banjir. Di tengah kawasan
padat penduduk itu, para pekerja padat karya menemukan berbagai barang yang
menjadi penyumbat selokan dan gorong-gorong.
Di dalam gorong-gorong tertutup jalur
gang permukiman, para pekerja padat karya berhasil mengeluarkan barang-barang
berdimensi besar mulai dari perkakas dapur, kardus, bebatuan, hingga pohon
setinggi tiga meter beserta daun yang masih cukup lebat.
Sampah-sampah ini diduga terbawa
aliran arus dari arah utara saat hujan turun. Tedy mengatakan, persoalan sampah
ini cukup krusial. Budaya ketertiban dan kebersihan ini sudah selayaknya terus
digencarkan di tengah warga.
“Bisa jadi bukan warga daerah sini
yang membuang sampah sembarangan. Sampah-sampah ini bisa jadi ‘kiriman’ dari
kawasan utara, atau lebih jauh lagi dari wilayah sebelumnya. Saking derasnya
hujan, sampah ini terbawa ke daerah sini. Yang terdampak tentu masyarakat
juga,” ujar Tedy.
Oleh karena itu, kata Tedy, program
pemerintah sebentuk Gerakan Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan (Kang Pisman) masih
harus terus diperluas. Harus bisa digerakkan warga yang berinisiatif dan
tergerak untuk menyadari dampak buruk dari produksi sampah, apalagi dibuang
sembarangan.
Dengan Kang Pisman, Tedy menambahkan,
sampah yang diproduksi warga bisa ditekan. Bila memang masih tersisa sampah di
rumah, diupayakan hanya sampah anorganik yang bisa didaur ulang dan dijual di Bank
Sampah.
Dengan begitu, tidak ada lagi cerita
sampah yang menumpuk di TPS, atau terserak di jalanan dan saluran air.
“Ternyata luar biasa sekali sampah
yang ditemukan hari ini. Maka wajar jika terjadi banjir. Kepada warga, saya
meminta agar Gerakan Kang Pisman terus dijalankan setiap hari. Yang anorganik
bisa dipilah dan dijual kembali, dimanfaatkan, tidak menyumbat saluran,”
katanya.
Tedy pun menaruh rasa bangga atas
kinerja warga yang aktif mengikuti program padat karya.
“Mudah-mudahan kegiatan padat karya
ini bermanfaat bagi warga. Terima kasih kepada warga, RT, RW, unsur
kewilayahan, kecamatan, Forkopimcam, sehingga kegiatan ini bisa dirasakan
langsung hasilnya oleh masyarakat,” tutur Tedy.
Salah seorang warga Kelurahan Jamika,
Ade (52) menghaturkan terima kasih atas hadirnya kegiatan tersebut. Ia berharap
program padat karya ini bisa menyelesaikan masalah banjir yang selalu menimpa
kawasan permukiman itu.
“Daerah sini, terutama Gang Luna,
memang selalu banjir. Ya, semoga saja dengan adanya ini (padat karya) tidak ada
lagi banjir kalau hujan. Dan lebih enak kalau daerah itu bersih,” katanya.
(Editor/red).