Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna saat menerima Manajemen dan Pemain Prawira yg sukses meraih Tropi IBL |
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna
memberikan apresiasi kepada seluruh kontingen yang telah berjuang pada
pertandingan IBL silam
"Kami merasa sangat bangga.
Terlepas dari orang Bandung asli atau orang luar yang bergabung dalam tim
basket ini. Intinya mereka telah membawa nama harum Kota Bandung," ujar
Ema.
Ia berpesan agar para atlet tetap
menjaga atmosfir baik tersebut. Sehingga pada pertandingan-pertandingan
berikutnya tetap bisa membawa Bandung untuk terus menjadi juara baik di dalam
atau luar negeri.
"Kemenangan itu identik dengan
slogan kita yaitu Bandung Juara. Kami tidak akan pernah lelah untuk memberikan
pelayanan terbaik bagi masyarakat rasa lelah itu hilang setelah melihat
banyaknya prestasi yang dihasilkan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan
Olahraga, Eddy Marwoto mengaku turut hadir saat pertandingan Prawira Harum
Bandung melawan Pelita Jaya.
Ia memaparkan, pada saat pertandingan
pertama, Prawira sukses mengalahkan Pelita Jaya 74-65 di Jakarta.
Kemudian, pada pertandingan kedua di
GOR Citra saat kuarter pertama Prawira cukup tertinggal di 13-17 poin. Setelah
time out, di kuarter kedua Prawira unggul 43-41. Lalu, kuarter tiga terus
unggul 50-43. Terakhir kuarter empat memperoleh 63-58.
"Ini suatu kebanggaan bagi kami
setelah 25 tahun, tim di luar Jakarta akhirnya bisa menjuarai IBL. Di sini
hadir 29 pemain selain pelatih, asisten pelatih, termasuk official. Ini
memberikan kehormatan dan kebanggaan bagi Kota Bandung," ungkap Eddy.
Menanggapi hal tersebut, Direktur
Prawira Harum Bandung, Teddy Tjahjono mengungkapkan, pada Sabtu 22 Juli 2023
lalu, timnya berhasil meraih juara Indonesian Basketball League (IBL) setelah
25 tahun.
"25 tahun yang lalu Bandung
mempunyai piala dan sekarang 25 tahun kemudian piala ini kita rebut kembali
menjadi kebanggaan Bandung. Sebanyak 5 pemain kami merupakan orang asli
Bandung," jelas Teddy.
Kemudian 10 orang lainnya meskipun
bukan kelahiran Bandung, tapi mereka mengenyam pendidikan di kota kembang ini.
"Ini seperti yang kita lakukan di
Persib, kita ingin membawa kebanggaan lokal melalui pemain-pemainnya,"
tuturnya.
Ia juga menambahkan, antusias dari
pendukung sangat mempengaruhi semangat dari para pemain. Pada pertandingan
kemarin di GOR Citra, sebanyak 4.000 orang hadir untuk menonton Prawira
bertanding.
"Bandung menjadi penonton terbaik
jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Di sini juga tempat kami berlatih.
Kami pakai sebaik-baiknya untuk bisa memberikan kontribusi terbaik bagi
masyarakat kota Bandung,” akunya.Tim IBL Prawira Harum Bandung
Selaras dengan Teddy, Kapten Prawira
Harum Bandung, Reza Guntara menuturkan, ia sangat terharu melihat dukungan dari
masyarakat Kota Bandung saat timnya bertanding di beberapa kota.
"Suporter kami yang biasa disebut
Prawira family selalu mendominasi kursi penonton. Waktu kami main di Solo juga
ada suporter yang sengaja benar-benar dari Bandung buat datang nonton ke Solo
terus pulang lagi," ungkap Reza.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan
betapa tingginya antusias masyarakat agar Prawira bisa meraih kembali trofi
setelah 25 tahun.
"Dukungan suporter ini bukan yang
palsu gitu. Mereka yang mendukung itu benar-benar dari hati, bahkan ada yang
sampai menangis. Akhirnya kita bisa bawa balik trofi buat Kota Bandung setelah
25 tahun," lanjutnya. (din/red).