BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono
Surono menginstruksikan kepada seluruh kader PDI Perjuangan di Kabupaten
Pangandaran Jabar untuk bergotong-royong membantu membelikan seragam dan perlengkapan sekolah bagi keluarga tidak
mampu.Raut kesedihan Nyonya Armilah dan anaknya Ibrahim Alkipli saat mengetahui uang tabungan Ibrahim tidak dapat dicairkan, (foto:ist).
Instruksi Ketua DPD PDI Perjuangan
Jabar ini dikeluarkan, Ono Surono merespon keluhan para orangtua siswa SD di
salah satu sekolah SD di Kabupaten Pangandaran tidak dapat mencairkan uang
tabungan Pendidikan karena uangnya
diraib.
Anak-anak diajari menabung sejak kelas
1 hingga lulus kelas VI, dengan harapan tabungan tersebut dapat diambil dan
dipergunakan untuk membeli seragam dan perlengkapan sekolah saat akan masuk
SMP.
Namun, sayangnya, jauh panggang dari
api. Banyak orangtua yang kesulitan membeli seragam karena uang tabungan
tersebut tak bisa dicairkan sekolah, karena koperasi tempat menyimpan uang itu,
gagal bayar.
Salah satunya Armilah (57), uang tabungan anaknya Ibrahim Alkipli sebesar Rp, 2,2 Juta tidak dapat dicairkan. Ibrahim menabung sejak
kelas 1 SD.
Permasalahan raibnya uang tabungan
anak-anak SD di Pangandaran tersebut, tentunya sangat memprihatinkan. Saya sangat paham dan mengerti serta turut
merasakan kesulitan orangtua di Pangandaran yang tak bisa mencairkan uang
tabungan anak-anaknya sehingga menangis tak bisa beli seragam.
“Duka Mak Armilah dan orangtua lainnya
di Pangandaran adalah kesedihan kami juga," ujar Ono Surono, dalam
keterangan tertulisnya, Sabtu (1/7/2023).
Karenanya, ia mengintruksikan kader
PDIP di Pangandaran untuk turun tangan mengadvokasi dan membantu para orangtua.
Salah satunya, dengan gotong royong
patungan dana untuk membantu biaya seragam anak Nyonya Armilah.
"Ketua DPRD Pangandaran merupakan
kader kami, yang sudah diintruksikan untuk membantu meringankan beban orangtua
yang kesulitan beli seragam anaknya karena uang tabungan anaknya tak bisa
dicairkan," ujar dia.
Ia kembali menegaskan bawah di masa
tahun ajaran baru, semua orangtua disibukkan mencari sekolah baru untuk
anaknya.
Selain waktu, orangtua juga memikirkan
soal biaya.
"Kami merasakan beban orangtua di
saat persiapan tahun ajaran baru, apalagi dengan ada kasus di Pangandaran itu,
duka mereka adalah duka kami di PDI Perjuangan," ucap dia.
Sementsra itu, Asep Noordin Ketua DPRD
Kabupaten Pangandaran dari Fraksi PDI Perjuangan, mengatakan, telah
melaksanakan intruksi Mang Ono untuk membantu meringankan beban orangtua, yang
tabungan anaknya tidak bisa dicairkan.
Setelah melihat kondisinya, Ketua dan
anggota DPRD dari fraksi PDI perjuangan ini memberikan sejumlah bantuan
terhadap Ibrahim.
Semampunya, mereka memberikan beberapa
paket buku, seragam sekolah, tas sekolah, dan uang tunai untuk keperluan
Ibrahim bersekolah.
"Merespon situasi ini (uang
tabungan mandek), kami dari fraksi PDI Perjuangan gotong-royong membantu orang
tua murid," ujar Asep seusai memberikan bantuan tersebut, Jum'at (30/6)
sore.
Menanggapi kasus uang tabungan murid
mandek, Ia memberikan saran agar tim khusus (Timsus) bisa memilah mana siswa
tergolong tidak mampu dan mampu.
"Jangan sampai karena tabungan
mandek, siswa tidak melanjutkan sekolah. Pemda pun harus hadir, apabila ada
anak tidak melanjutkan sekolah. Pemda, harus menjadi garda terdepan,"
katanya. (*/sein).