Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, H. Aries Supiyatna, S.H., M.H., menghadiri acara Sosialisasi Bapak Asuh Anak Stunting yang diselenggarakan oleh DPPKB, di Hotel Aston Suite Bandung |
Dalam sambutannya, Ketua Komisi D
DPRD Kota Bandung Aries Supriyatna mengapresiasi dan memberikan dukungan
terselenggaranya acara yang merupakan bagian dari upaya meminimalisir angka
stunting di Kota Bandung.
Berdasarkan pendataan tahun 2022,
prevalensi stunting di Kota Bandung masih bekisar pada angka 19 persen atau
sekitar 6.000 bayi dan balita.
"Karena angka stunting di Kota
Bandung ini masih cukup tinggi, dan maka dari itu tugas ini, tidak bisa hanya
menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Bandung, melainkan menjadi tugas kita
bersama, yakni seluruh masyarakat untuk dapat menurunkannya," ujarnya.
Oleh karena itu, melalui program
Bapak Asuh Anak Stunting ini, ia mengajak kepada seluruh pihak terutama
masyarakat untuk dapat mulai menumbuhkan pemahaman, kesadaran, dan
kepeduliannya, terhadap persoalan yang menjadi masalah serius dan krusial saat
ini.
Menurut Aries, kondisi stunting
tidak seratus persen diakibatkan oleh faktor kemiskinan.
Namun, mayoritas penyumbang terbesar
besar angka stunting sangat lekat kaitannya dengan kemiskinan, di mana keluarga
atau orangtuanya tidak mampu memberikan makanan bergizi dan nutrisi yang cukup
untuk menunjang proses tumbuh kembang anaknya.
Aries pun menuturkan, Kota Bandung
memiliki berbagai lembaga penyaluran bantuan sosial, salah satunya BAZNAS. Maka
ia berharap, BAZNAS dan lembaga sosial lainnya, dapat turut berpartisipasi di
dalam upaya penyelesaian stunting ini.
"Maka dalam konteks tersebut,
saya berharap, potensi dari lembaga-lembaga sosial, seperti BAZNAS harus kita
terus gerakkan secara optimal dalam upaya menyelesaikan kemiskinan, terlebih
pada tahun 2024 nanti penurunan angka stunting di Kota Bandung ditargetkan
menjadi 14 persen, dan upaya ini harus didukung dan dilakukan secara
bersama-sama," ucapnya.
Sementara itu, Kepala DPPKB, Kenny
Dewi Kaniasari berharap, dengan terus dilakukannya upaya penurunan dan
pencegahan stunting target di tahun 2024 dapat terwujud, sebagai upaya
menyukseskan target nasional menuju Indonesia Emas Tahun 2045.
"PR kita dalam upaya
penyelesaian stunting di Kota Bandung ini masih cukup panjang. Jadi kami
berharap melalui program Bapak Asuh Anak Stunting ini akan semakin banyak
masyarakat yang semakin paham dan dapat berpartisipasi dalam upaya penurunan
stunting di Kota Bandung," katanya. (Adv/red).