Gubernur Jabar Ridwan Kamil didampingi Plh Wali Kota Bandung saat meninjau TPA Sarimukti yg sedang terbakar |
Penandatanganan kesepakatan
disaksikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Keempat daerah yang bersepakat
yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung
Barat.
"Sudah tandatangan komitmen
pengurangan sampah ke Sarimukti karena engga bisa seperti dulu lagi," ujar
Ridwan Kamil.
Keempat daerah tersebut sepakat
mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti hingga mencapai 50
persen.
"Jadi biasanya 450 ritasi kita
kan kurangi kalau bisa setengahnya atau lebih, itu lebih baik," ujar
Ridwan Kamil.
Sebelumnya sampah yang dibuang dari
empat wilayah Bandung Raya ke TPA Sarimukti mencapai 2.000 ton per hari. Kota
Bandung menjadi penyumbang tertinggi lebih dari seribu ton per hari.
Kang Emil -- sapaan akrab Ridwan
Kamil -- berharap, kesepakatan tersebut bisa dijalankan dengan maksimal.
Caranya tiap daerah mengedukasi warganya agar mengurangi sampah dan mengolah
sampahnya secara mandiri.
"Misalnya sampah makanan, makan
malam dan makan siang bisa dibuat kompos jangan dibuang semua pakai plastik ke
depan rumah," katanya.
Bila hal itu dilakukan Ridwan Kamil
optimistis volume sampah yang diangkut truk ke TPA Sarimukti akan berkurang.
Nantinya sampah yang dibuang ke Sarimukti pun hanya yang sifatnya residu atau
sampah yang sudah tidak dapat diolah.
"Masyarakat tolong kelola
sampahnya sendiri jangan semua dibuang. Kalau itu dilakukan maka volume truk
yang datang ke Sarimukti akan sedikit dan sifatnya hanya residu," kata
Ridwan Kamil.
Kebakaran
TPA Sarimukti Padam
Gubernur Ridwan Kamil memberikan
kabar terbaru terkait kebakaran TPA Sarimukti. Dari laporan yang ia terima
titik-titik api dipastikan sudah padam dan hanya menyisakan sisa asap saja.
"Sarimukti sudah membaik
titik-titik api sudah tidak ada tinggal sisa-sisa asap," katanya.
Asap sisa kebakaran TPA Sarimukti
yang terjadi mulai 19 Agustus 2023 ini kemungkinan akan hilang satu sampai dua
hari mendatang. Namun begitu tempat penampungan warga terdampak akan terus
disediakan hingga situasi sudah betul-betul normal.
"Mungkin satu - dua hari ini
selesai dan penampungan sementara tetap
kita siapkan," ujar Ridwan Kamil.
Apabila asap sudah tidak ada maka
sampah yang sempat tertunda bisa kembali dibuang ke TPA Sarimukti. Kendati
demikian, Gubernur meminta empat wilayah di Bandung Raya mampu mengurangi
sampahnya hingga 50 persen.
"Harusnya hari ini atau besok
sudah bisa buang sampah tapi saya sudah minta kepada kota/kabupaten di Bandung
Raya mengurangi sampah minimal setengahnya dari biasanya," ungkapnya.
Gubernur menyebut status kedaruratan
TPA Sarimukti tetap tidak akan diubah sampai api dan asap sudah betul-betul
tidak ada. Hingga kemarin ini water bombing masih dilakukan sebanyak 40 kali
putaran dalam sehari. Termasuk juga rekayasa cuaca oleh BNPB.
"Kedaruratan ini masih
berlangsung sampai dinyatakan sampai titik api dan asap tidak ada, tapi intinya
situasi membaik. Komitmen terus dilakukan sehingga penanganan sampah akan mulai
bergeser ke teknologi waste to energy dalam waktu dekat," kata Ridwan
Kamil.