Ketua Kerapatan Adat DAD Lamandau yang juga Bupati Lamandau, H Hendra Lesmana memberikan pengharagaan kepada Ketum PWI Pusat Atasl S Depari |
Sebagai bentuk penghormatan, Dewan
Adat Dayak (DAD) Kabupaten Lamandau menganugerahi gelar Ketum PWI, Atal S
Depari, dengan Gelar Adat Omas Pena Setia Jaya.
Prosesi pemberian gelar adat
(Penggolaran Adat) dilaksanakan di Rumah Jabatan Bupati Lamandau, dan dipimpin
oleh Kerapatan Adat DAD Lamandau.
Dengan diberikannya Golar Adat itu,
penerima golar diharapkan dapat menjaga perilaku dan martabat secara
bertanggung jawab dalam penggunanaanya, sehingga memberikan dampak positif
terhadap pengembangan Adat istiadat di wilayah masyarakat adat dayak Kabupaten
Lamandau.
Kemudian, kepada tokoh masyarakat,
pejabat yang mendapat gelar adat dayak tomun tersebut dapat mencantumkan gelar
kehormatannya pada penulisan di sebelah kiri nama yang dipergunakan dalam acara
atau kegiatan adat istiadat.
Dalam sambutannya, Bupati Lamandau, H
Hendra Lesmana, yang juga Ketua DAD Kabupaten Lamandau mengatakan bahwa
penggolaran Adat kepada Ketum PWI itu merupakan sebuah penghormatan.
"DAD Lamandau memutuskan untuk
memberikan Golar Adat ini. Ada sisipan doa pada prosesnya, semoga kebaikan
selalu menyertai Bapak Atal S Depari," ungkapnya.
Bupati Hendra menyampaikan ucapan
terimakasih kepada Ketum PWI yang telah datang ke Bumi Bahaum Bakuba dalam
rangka peringatan HPN tahun 2023 tingkat Provinsi Kalteng.
"Kegiatan HPN ini, kita rangkaian
dengan acara daerah, yakni Festival Babukung, agar pada saat penyelenggaraan
khalayak ramai bahkan pak Ketum bisa menyaksikan keindahan dan keragaman budaya
di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Lamandau," jelasnya.
Terlebih, Bupati Hendra berharap,
Festival Babukung bisa menjadi salah satu dari 100 event yang masuk dalam
Kalender Event Nusantara (KEN) milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
RI.
"Mudah-mudahan ketum dan
rombongan mendapatkan kesan yang baik dari masyarakat Lamandau," harap
Bupati Penerima Anugerah Kebudayaan PWI pada Hari Pers Nasional di Sulawesi
Tenggara 2022 lalu.
Ketum PWI Pusat dan Bupati Lamandau foto bersama usai prosesi pemberian gelar Omas Pena Satia Jaya |
"Saya sangat bahagia dan terharu,
bahkan saya merasa punya kampung dua. Satu di tanah Karo dan satunya adalah
Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau. Saudara-saudara saya semua ada di sini karena
saya sudah menjadi warga adat disini," ucap Atal.
Ia menambahkan, Kabupaten Lamandau
kaya akan budaya, untuk itu Mari kita terus lestarikan, ujarnya.
Saat pandemi covid-19 tahun lalu, Pak
Bupati juga pernah mempresentasikan tentang bagaimana masyarakat masih sulit
disiplin. Tetapi ketika dilakukan pendekatan dengan budaya, masyarakat bisa
menerapkan kebiasaan hidup baru sesuai dengan anjuran pemerintah,"
ujarnya.
Di kesempatan yang baik ini, sekali
lagi saya mengucapkan terimakasih juga kepada PWI Kalteng dibawa kepemimpinan
Haris Sadikin,Pengurus PWI Kalteng,PWI Lamandau dan tentu semua masyarakat di
Lamandau. "Karena saya sudah menerima gelar adat. Saya suka sekali dengan
nama itu," tukasnya. (pwi/red).