Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., menghadiri rapat koordinasi penanganan sampah Kota Bandung, di Balai Kota Bandung |
Tedy menuturkan, Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil sudah mengeluarkan status Darurat Pengelolaan Sampah sebagai
tindak lanjut kebakaran TPA Sarimukti yang menutup akses pembuangan sampah dari
kota dan kabupaten di Bandung Raya. Ia berharap status tersebut direspons
dengan langkah strategis dan dilakukan penuh koordinasi lintas unsur.
“Dari status darurat sampah ini kita
tindaklanjuti dengan pergerakan satgas. Alhamdulillah kita didukung penuh oleh
seluruh pemangku kepentingan yang ada di Kota Bandung yang direspons baik oleh
setiap kepala Forkopimda Kota Bandung,” ujarnya.
Tedy menuturkan, pembentukan satgas
khusus ini sebenarnya bisa diterapkan seperti halnya saat situasi pandemi
Covid-19. Seluruh elemen dari Kota Bandung kompak saling bantu, turun tangan,
urun rembuk. Kehadiran Pemerintah Kota Bandung disokong penuh oleh warga,
komunitas, TNI, kepolisian, hingga perusahaan swasta.
“Kita belajar dari pandemi membuat
satgas di tingkat kota. Bahkan dulu kita rutin bersama Forkopimda, selalu
bertemu dua pekan sekali untuk memantau perkembangan dari penangan Covid. Jadi,
mengapa tidak kita memberlakukan hal serupa pada penganganan sampah ini,” ujar
Tedy, dalam rapat tersebut.
Ia menambahkan, permasalahan sampah
saat ini bukanlah masalah Dinas Lingkungan Hidup saja, tetapi sudah menjadi
masalah bersama. Pada saat Covid melanda, terlihat bagaimana seluruh unsur
bergerak kompak.
“Jadi kita berpikir yang paling
berat boleh jadi ada pembatasan pembuangan sampah ke TPA. Ini momentum yang
harus kita upayakan agar kita bisa menekan produksi sampah dari rumah kita.
Jadi masyarakat pun menunggu untuk bergerak dengan kondisi saat ini. Tinggal
bagaimana sistematika kerja kita lebih matang lagi,” katanya.
Kondisi saat ini juga menjadi
momentum untuk mengupayakan secara masif program Kang Pisman yang telah lama
digaungkan.
“Di balik musibah selalu ada hikmah.
Dengan Kang Pisman, kita mempersiapkan jauh lebih awal untuk bisa mengelola
sampah. Kita gerakkan program Kang Pisman sampai betul-betul setiap rumah
menerapkan program ini. Selanjutnya, sebagai insan beragama, ini menjadi ujian
kesekian. Kita memperbanyak istighfar. Memohon kepada Allah supaya diturunkan
hujan, supaya api di Sarimukti segera padam,” ujarnya.
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna
menyambut baik usulan pembentukan Satgas Darurat Penanganan Sampah ini. Satgas
ini akan melibatkan banyak pihak karena masalah ini harus ditangani secara
kolaboratif dan solid.
“Selain seluruh OPD, jajaran TNI, polisi,
dan unsur lainnya akan dilibatkan. Senin mendatang harus sudah siap Satgas
Kedaruratan Sampah ini. Kang Pisman juga akan terus kita gencarkan,” katanya.
Ema juga melaporkan upaya Pemkot
Bandung untuk meminta izin penggunaan lahan Pusdikkav, di Padalarang, Kabupaten
Bandung Barat. Langkah ini untuk menyediakan lahan sementara pengganti TPA
Sarimukti yang sedang ditutup. Selain itu, ia telah menginstruksikan kepada
aparat kewilayahan supaya Kawasan Bebas Sampah di setiap RW akan didorong
bertambah.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol
Budi Sartono menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemkot Bandung menangani
situasi terkini. Ia juga akan mendorong sosialisasi di tingkat masyarakat
dengan dukungan personel kepolisian.
“Jadi nanti kalau ada materi-materi
penanganan sampah sejak dari rumah, yang dibuat secara baik, nanti kita juga
bantu sebarkan oleh anggota ke tengah masyarakat,” tuturnya.
Sementara Dandim 0618/BS Kota
Bandung Kolonel Inf Donny Ismuali Bainuri menyanggupi kekuatan sumber daya yang
tersedia di Kodim 0618/BS untuk mendukung penanganan sampah di Kota Bandung.
“Kami siap membantu terkait
penanganan sampah ini. Sifatnya standby, on call, siap menunggu koordinasi
kapan saja. Dari Kodim kami siap secara sumber daya. Semua infrastruktur dan
sumber daya di lingkungan Kodim siap memfasilitasi,” ujarnya.(Editor/red).