Pejabat BNN Kota Bandung foto bersama usai kegiatan Monev Advokasi Bersih Narkoba |
Pelaksana kegiatan Bidang P2M (Pencegahan dan Pemberdayaan
Masyarakat) BNN Kota Bandung pada acara itu menghadirkan sebanyak 30 peserta
dari kedua kelurahan tersebut, yakni Kelurahan Sukaluyu dan Kelurahan Binong, Bandung.
Terdiri, 28 peserta dari unsur IBM
(Intervensi Berbasis Masyarakat), sedangkan dua
lainnya, adalah lurah Sukaluyu dan lurah Binong.
Sedangkan narasumber yang mengisi
kegiatan itu, diantaranya spesialis kejiwaan, dr.Stephen Iskandar, Psikolog,
Desyani Feby Sinthia dan bidang rehabilitasi
Subkoor Bidang Rehabilitasi BNN Kota Bandung, Susanna Laurensia.
Kegiatan tersebut dibuka Kepala BNN
Kota Bandung, Kombes Pol. Mada Roostanto. Dalam sambutan ia menyampaikan, tidak
ada satu pun desa atau kelurahan, lalu kabupaten dan kota yang bebas dari
narkoba.
Penyalahguna dan peredaran narkoba
merupakan ancaman serius bagi kelangsungan negara kita.
Narkoba, lanjut Mada, merupakan
kejahatan yang masuk dalam extraordinary, atau kejahatan luar biasa.
Penyebabnya, karena dampak yang ditimbulkan begitu luar biasa, baik dari sisi
aspek kesehatan, hukum, sosial dan aspek ekonomi. Maka, bilamana kita abai
terhadap permasalahan ini, tentu bisa berakibat terjadinya lost generation.
Menanggapi permasalahan tersebut,
belum lama ini pun Presiden Joko Widodo mengadakan rapat terbatas membahas kondisi
terkini mengenai makin maraknya penggunaan dan peredaran gelap narkoba. Ini
sangat mengkhawatirkan, karena berdampak pada keselamatan generasi-generasi
penerus bangsa.
Mada mengungkapkan, keluarga
merupakan garda terdepan dalam mewujudkan SDM yang unggul. Dan keluarga pula
yang menjadi benteng terdepan dalam memerangi segala bentuk penyalahgunaan
narkoba. Tujuannya, tiada lain guna mewujudkan Kota Bandung dan Indonesia
bersih narkoba.
Melalui kegiatan ini, dia
berharap, para peserta mendapatkan bekal
dan pengetahuan dalam upaya menanggulangi ancaman bahaya Penyalahgunaan
narkoba.
Kegiatan kali ini berfokos pada
pelaksanaan IBM di setiap kelurahan, karena para penggiat IBM adalah garda
terdepan yang bisa memberika penanganan
awal terhadap permasalahan penyalahguna narkoba.
Para pnggiat IBM dan elemen
masyarakat lainnya, memegang peranan penting dalam melaksanakan program P4GN
(Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika).
Pada kesempatan itu, sambutan
lainnya, disampaikan Dedi Junaedi, Kasubkor Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Agama Kesbangpol Kota Bandung.
Menurut Dedi, karakteristik Kota
Bandung merupakan kota yang terbuka terhadap keragaman budaya, sosial dan
agama, termasuk menerapkan keterbukaan kepada siapa pun yang datang dengan
berbagai macam tujuan. Kondisi ini tentu tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak tertentu memanfaat situasi ini
dengan mengedarkan narkoba.
Oleh sebab itu, setiap perangkat
daerah termasuk jajaran kewilayahan dan masyarakat harus mengoptimalkan sumber
daya kelurahan dan masyarakat agar dapat tanggap terhadap ancaman narkoba. (*/red).