Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, |
Mulai dari bidang ekonomi,
infrastruktur, hingga persoalan sampah. Semua masih menjadi perhatian Pemkot
Bandung.
Menurut Pj Wali Kota Bandung,
Bambang Tirtoyuliono, pada tahun 2022 Kota Bandung berhasil mencatatkan
pertumbuhan ekonomi 5,41 persen atau lebih tinggi dibanding 2021 yang mencapai
3,76 persen. Artinya, kehidupan ekonomi Kota Bandung pulih meski sempat terkena
badai resesi pada saat pandemi Covid-19.
"Kita bersyukur angka
kemiskinan tahun 2022 berkurang menjadi 4,25 persen dibanding tahun 2021 yang
mencapai 4,37 persen dari jumlah penduduk Kota Bandung," ungkap Bambang
pada Rapat Paripurna HJKB ke-213 di
Gedung DPRD Kota Bandung, Senin 25 September 2023.
Menurut Bambang, Kota Bandung telah
berperan penting dalam pembangunan ekonomi, baik dalam skala regional maupun
nasional. Hal itu karena ditopang akselerasi infrastruktur yang luar biasa.
Kehadiran Kereta Cepat Jakarta
Bandung dan rencana pembangunan Tol Getaci telah berhasil mengangkat Indeks
Daya Saing Daerah (IDSD) Kota Bandung menjadi yang tertinggi di Jawa Barat
dengan skor 4,12, lebih tinggi dari IDSD Jawa Barat sebesar 3,64 atau indeks
daya saing nasional sebesar 3,26.
"Berarti infrastruktur di Kota
Bandung mampu mendorong efisiensi dan produktivitas barang dan jasa dan
berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Di luar itu, Bambang juga
menyinggung soal permasalahan sampah. Menurutnya, soal penanganan sampah,
Pemkot Bandung berkolaborasi dengan pemerintah daerah lain untuk menangani
permasalahan tersebut.
"Persoalan sampah kita sudah
melakukan berbagai macam upaya, bagaimana mengelola sampah bukan hanya di
hilir, tapi di hulu juga," kata Bambang
Ia mengatakan, sebagai upaya
terdapat sekitar 237 RW Kawasan Bebas Sampah (KBS) hingga 2.000 lubang
komposting.
"Dalam waktu dekat ini, akan
membuat Instruksi Wali Kota (Inwal) diperuntukkan semua level, semua komponen
di Kota Bandung peduli pemilahan sampah," katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota
Bandung, Tedy Rusmawan menyampaikan, perlu kolaborasi berbagai pihak untuk
mewujukan Bandung yang unggul.
"Langkah prioritas itu
berkolaborasi. Termasuk juga akan dilakukan percepatan TPA Legok Nangka. Ini
solusi penanganan sampah regional. Ini menjadi langkah awal komunikasi untuk
penanganan sampah," ungkapnya.
Ia mengatakan, DPRD Kota Bandung
mendorong Pemkot Bandung untuk berintegrasi penguatan pemilahan sampah.
"Secara terpadu integrasi dari
hulu ke hilir. Penguatan itu di sumbernya. Intinya dari hulu, yaitu rumah warga
mulai pemilhan dilakukan di sana. Ada juga Instruksi Wali Kota soal penanganan
sampah," ujarnya.
Sedangkan Pj Gubernur Jawa Barat,
Bey Machmudin menyampaikan, Pemprov Jabar terus berupaya untuk mempercepat
dimulainya pembangunan TPS di Legok Nangka. Sebagai upaya membantu masalah
penanganan sampah.
"Saya akan berusaha untuk
mempercepat dimulainya pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir
Sampah (TPPAS) Legok Nangka untuk membantu penanganan masalah sampah di
beberapa kota/kabupaten, termasuk Kota Bandung," bebernya.
Menurutnya, masalah sampah di Kota
Bandung adalah masalah yang mendesak. Jika tidak ditangani dengan serius, ini
akan menjadi bom waktu.
"Upaya penanganan sampah yang
efektif seharusnya dilakukan sejak dari sumbernya, dari hulunya. Oleh karenanya
masyarakat perlu bersama-sama berperan aktif dengan aturan dan pengawasan yang
jelas sehingga semua bisa saling memahami," ucap Bey.(yan/red).