Anggota DPRD Jabar Hj.Nia Purnakania, SH, MKn dari FPDIP |
Area pesawahan di Kabupaten Bandung yang kini mengalami kekeringan terus bertambah, bahkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, sawah yang sudah mengalami kekeringan ada sekitar 2.162 hektar. Padahal sawah-sawah tersebut merupakan pesawahan yang ditanami sekali hingga dua kali dalam setahun ditanami padi.
Anggota DPRD Jawa Barat Hj.Nia Purnakania, SH, M.Kn dari Fraksi PDIP membenarkan bahwa sejak kemarau panjang yang sudah hampir 5 bulan melanda Jabar dan Kabupaten Bandung, sudah ada ribuan hektar pesawahan di Kabupaten Bandung mengalami kekeringan.
Dampak kemarau panjang dan dampak iklim El-Nino, secara langsung telah mengancam gagal panen pertanian. Bahkan, ratusan hektar sawah yang telah ditanam padi, pertumbuhannnya terganggu, bahkan ada yang mati. Hal ini karena kekurangan air.
Agar pesawahan tidak kekeringan dan masih bisa ditanami padi, kita dalam rapat kerja dengan mitra Komisi IV yaitu Dinas Sumber Daya Air Jabar, minta agar segera dicarikan solusinya atas kondisi kekurangan pasokan air.
Misalnya, menyedot air dari sungai atau danau dialirkan melalui irigasi untuk mengairi pesawahan, kata Nia, anggota Komisi IV DPRD Jabar ini.
Situasi kekeringan lahan pesawahan sangat mengancam kegagalan panen. Bahkan, lahan yang biasanya lembap dan berlumpur, kini mengering dan retak akibat kekurangan air.
“ Tanaman padi yang sudah ditanam di sawah membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang hingga berbuah. Namun, kondisi sawah-sawah terkini sedang mengalami kekeringan. Untuk itu, harus segera diatasi, dengan mengalirkan air ke sawah agar padi dapat tumbuh dan berkembang dan berbuah”, ujar politisi PDIP dari Dapil Jabar 2 Kab.Bandung ini.
Kita tentunya sagat berharap, ditengah kemarau panjang, sawah-sawah masih dapat ditanami padi sehingga tidak terjadi gagal panen secara total.
Untuk itu, sekali lagi saya berharap, pemerintah mampu segera mengatasi krisis air untuk pertanian dapat segera diatasi, jangan sampai terjadi gagal penan. Sehingga Jabar tidak mengalami kekurangan pangan, tandasnya. (Adip/sein).