Pj Ketua Dekranasda Kota Bandung Linda Bambang optimis Produk Kota Badung akan mendunia |
"Begitu banyak paparan dan
capaian yang luar biasa sudah diraih Dekranasda Kota Bandung. Kota Bandung
memiliki daya tarik bagi orang yang berkunjung ke sini. Bahkan, mendapatkan
julukan Paris van Java," ungkap Linda.
Agar bisa unggul di pasar internasional,
Linda menyebutkan, Kota Bandung harus fokus dengan keunggulan komparatif. Salah
satunya dengan menganalisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat).
"Setelah mengetahui analisis
SWOT, kita juga perlu mengetahui keunggulan produk lain. Sehingga kita bisa
bersaing dengan mereka," ujarnya.
Ia menambahkan, para pelaku UMKM dan
Dekranasda Kota Bandung bisa mengambil celah impor dalam agenda virtual
business matching dengan Korea Selatan. Jika produk Kota Bandung mampu memenuhi
kebutuhan Korea Selatan, maka Kota Bandung bisa menjadi eksportir yang
berkelanjutan.
"Di Korea itu punya empat
musim. Usahakan di setiap musimnya itu ada produk kita, sehingga mereka terus
membutuhkan produk-produk dari Kota Bandung. Dengan begitu kita bisa menjadi
eksportir yang berkelanjutan," ucapnya.
Ia menambahkan, kesempatan ini harus
dikejar untuk semakin menggeliatkan perekonomian Kota Bandung. Apalagi saat
pandemi Covid-19 melanda, tak satu pun kegiatan perekonomian yang bisa
bertahan. Pandemi menyerang semua sendi-sendi kehidupan.
"Di sini peran pemerintah melalui
Dekranasda Kota Bandung mendukung para pelaku UMKM untuk bangkit kembali.
Akhirnya seperti yang saya dengar, Bandung betul-betul menjadi menarik sebagai
lumbung dan role model kota-kota lain," tutur Linda.
Menurutnya, kegesitan UMKM juga
didukung penuh dengan strategi pentahelix. Ini merupakan strategi untuk
berkolaborasi dengan pihak-pihak lain dengan tujuan mencapai Bandung Unggul.
"Salah satunya dengan
menggratiskan biaya sewa di mal-mal Pasar Kreatif. Sehingga, harga-harga dari
produk para pelaku UMKM akan lebih terjangkau oleh konsumen. Mari kita bekerja
dengan hati, penuh hati-hati, untuk banyak hati," imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua
Harian Dekranasda Kota Bandung, Elly Wasliah menjabarkan, sebanyak 292 pelaku
usaha yang mengikuti Pasar Kreatif Bandung 2023.
Ia menyebutkan, ada 7 mal di Kota
Bandung yang sudah bekerja sama dengan Dekranasda Kota Bandung, di antaranya
Bandung Indah Plaza (BIP), Trans Studio Mall (TSM), 23 Paskal, The Kings
Shopping Center, Festival Citylink, Cihampelas Walk, dan Paris Van Java (PVJ).
Pasar Kreatif di mal-mal ini tidak dikenakan biaya sewa, hanya biaya kebersihan
dan listrik saja.
"Ada 3 lokasi Pasar Kreatif
yang raihan omzetnya mencapai miliaran, seperti di TSM sebanyak Rp2,9 miliar.
PVJ sebanyak Rp2,1 miliar. Lalu di Paskal sebanyak Rp1,6 miliar. Kemudian di
Festival Citylink juga kita mendapat omzet lebih dari Rp1 miliar," papar
Elly.
Selanjutnya ia menuturkan, ada
beberapa agenda mendatang yang akan dilaksanakan Dekranasda Kota Bandung, yakni
virtual business matching dengan Korea Selatan, Semarang Food Beverage &
Chef Festival, Bandung Great Sale, dan Temu Pelaku Usaha Binaan Dekranasda Kota
Bandung.
"Produk kita yang diminati
paling banyak di Korea Selatan itu scarf eco print. Kita juga bekerja sama
dengan Uniqlo untuk menjual produk Dekranasda di Festival Citylink selama dua
tahun," jelasnya.
"Ada 6 pelaku usaha yang
ditampilkan selama 1 tahun. Kemudian 6 sisanya akan ditampilkan
selanjutnya," kata Elly. (din/sein).