Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., menghadiri acara Pelantikan Penjabat Wali Kota Bandung, di Gedung Sate, (foto:Nuzon/Humpro). |
Tedy menuturkan, Pj Wali Kota
Bandung Bambang Tirtoyuliono akan dihadapkan kepada sejumlah program penuntasan
masalah. Oleh karena itu, DPRD Kota Bandung siap terus mendampingi
langkah-langkah pembenahan persoalan yang masih hadir di Kota Bandung.
“Tentu kami di DPRD selalu siap
bersinergi, berkolaborasi, tentunya kami selalu ada di fungsi anggaran dan
pengawasan, supaya permasalahan ini bisa segera ditangani,” tuturnya.
Yang menjadi prioritas dan harus
ditangani dalam waktu segera adalah masalah sampah. Persoalan sampah ini sempat
disebut oleh Pj Gubernur Jawa Barat dalam pelantikan tersebut. Tedy berharap
program-program yang melibatkan dukungan warga seperti Kurangi Pisahkan
Manfaatkan (Kang Pisman) bisa lebih diberi dukungan oleh Bambang.
“Khusus Bandung, Pj Gubernur tadi
sempat menyoroti soal masalah sampah. Sebenarnya Kota Bandung punya alternatif
untuk menuntaskan masalah ini karena masalah ini cukup berat. Mudah-mudahan
gerakan Kang Pisman bisa terus didorong supaya menjadi gerakan yang lebih masif
di tengah masyarakat,” ujar Tedy.
Hal lain yang harus segera
dirampungkan dalam waktu dekat yakni persiapan menghadapi musim hujan. Program
Mapag Hujan dari Pemkot Bandung harus bisa lebih efektif lagi. Latar belakang
Bambang memimpin Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat diharapkan bisa membangkitkan
harapan warga Kota Bandung untuk menyelesaikan masalah menahun yang menjadi
kewenangan di ruang-ruang lintas wilayah.
“Piroritas utama terutama banjir
yang sudah menahun, seperti sepanjang Jalan By Pass, Pasirkoja, Kopo, Moh.
Toha, Cibaduyut. Itu kan lintas kewenangan. Itu mudah-mudahan bisa
diselesaikan,” ujarnya.
Selain itu, Tedy juga menyimpan
pesan dari pemerintah pusat terkait program Zero Stunting 2024 dan menjaga
inflasi supaya dicermati oleh Pemkot Bandung. Tedy pun menyambut hangat
kehadiran Bambang dalam perjalanan memimpin Kota Bandung.
“Selamat bertugas Pak Bambang,
semoga Allah Swt., memberikan bimbingan dan kelancaran serta kesuksesan selama
menjadi Pj Wali Kota Bandung,” tuturnya.
Tedy Rusmawan juga menghadiri acara
serah terima jabatan Pelaksana Harian Wali Kota Bandung kepada Penjabat (Pj)
Wali Kota Bandung, di Pendopo Kota Bandung, sore harinya. Dalam acara itu,
turut hadir Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung, Ir. Kurnia Solihat dan Wakil Ketua
II DPRD Kota Bandung H. Achmad Nugraha, D.H., S.H.
Kurnia Solihat mengatakan, dengan
hadirnya Pj Wali Kota Bandung saat ini, maka pola komunikasi Pemerintah Kota
Bandung, khususnya DPRD Kota Bandung dengan Forkopimda Kota Bandung harus lebih
baik lagi.
Sebab menurutnya, komunikasi
Forkopimda Kota Bandung yang biasanya menjadi agenda rutin selama ini telah
terhenti atau tidak berjalan cukup lama.
"Kami ingin model komunikasi
kami dengan Pj Walikota Bandung agar dirutinkan kembali, dan musyawarah
Forkopimda bisa di rutinkan kembali, karena agenda ini telah terhenti cukup
lama. Padahal agenda rutin musyawarah Forkopimda Kota Bandung menjadi
kesempatan untuk dapat membahas dan membenahi beragam persoalan di Kota Bandung
secara bersama-sama. Maka dari itu, dengan hadirnya Pj. Walikota Bandung saat
ini, maka agenda komunikasi Forkopimda Kota Bandung bisa dikomandoi lagi oleh
Wali Kota Kota Bandung, dalam hal ini oleh Pj Wali Kota Bandung," ujarnya.
Kurnia pun menyambut positif pidato
yang disampaikan oleh Bambang dalam agenda serah terima jabatan yang menurutnya
cukup taktis.
Ia berpandangan bahwa Bambang telah
siap untuk bekerja, bahkan turun ke lapangan untuk mengatasi beragam persoalan
yang masih menjadi pekerjaan besar bagi Kota Bandung.
"Saya melihat sambutan dari Pak
Bambang itu cukup taktis ya, berarti saya kira beliau sudah siap bekerja dan
turun ke lapangan. Jadi yang penting bahwa, bagaimana kita bisa bersama-sama
menjadikan Kota Bandung kembali menjadi Kota Bandung yang unggul," ucapnya.
Kurnia pun menuturkan, selain
kedaruratan sampah, saat ini beberapa persoalan yang menjadi prioritas untuk
segera ditangani adalah terkait dampak musim kemarau yang telah melanda Kota
Bandung cukup lama. Situasi ini menyebabkan persoalan di masyarakat, salah
satunya adalah masalah kekeringan.
"Dampak dari musim kemarau
panjang ini, menimbulkan masalah di masyarakat, seperti kekeringan dan sulitnya
ketersediaan air. Selain itu, kita sekarang juga menghadapi situasi perubahan
APBD. Jadi untuk mengatasi masalah-masalah itu tentu dibutuhkan adanya kerja
sama Pj Wali Kota Bandung dengan Forkopimda Kota Bandung lainnya," ujarnya
Ia pun menambahkan, untuk mengatasi
situasi permasalahan kedaruratan sampah di Kota Bandung dibutuhkan
langkah-langkah antisipatif yang
terencana, dan dilakukan segera dilakukan dengan melibatkan seluruh unsur
Forkopimda Kota Bandung dan peran masyarakat.
"Memang ini perlu ada diskusi
yang panjang, tidak bisa kita mengatakan sekarang harus seperti apa, tapi harus
juga kita lihat bagaimana peluang yang bisa seperti apa. Meskipun saat ini
upaya penanganan kedaruratan sampah ini terus dilakukan, salah satu dengan
menyediakan lahan-lahan untuk pembuangan sampah sementara, tetapi tidak bisa
begini terus, perlu adanya langkah taktis ke depan yang bisa mengatasi masalah
ini," lanjutnya.
Ia pun berharap Pemerintah Kota
Bandung segera mewujudkan sarana pengelolaan sampah mandiri yang ramah
lingkungan. Sebab, meskipun pengelolaan sampah dipindahkan dari ke tempat
pembuangan akhir (TPA) dari Sarimukti ke milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
yaitu di Legok Nangka, namun, Kota Bandung masih menyisakan sekitar 700 ton
sampah yang harus diselesaikan.
"Maka langkah-langkah taktis ke
depan, harus kita pikirkan dari sekarang. Dengan melihat sisa sampah yang harus
diselesaikan Kota Bandung hingga 700 ton, maka kita sarana pengolahan sampah di
Kota Bandung, mau tidak mau harus segera kita siapkan," katanya.
Sementara Wakil Ketua II DPRD Kota
Bandung, Achmad Nugraha menuturkan, berbagai permasalahan yang masih terjadi di
Kota Bandung menjadi hal yang harus dihadapi oleh pemimpin Pemerintahan Kota
Bandung, siapapun Pj Wali Kota Bandung yang mendapat amanah tersebut.
Akan tetapi, dengan niat dan
semangat untuk gotong royong dalam bekerja untuk menyelesaikan persoalan di
Kota Bandung seperti kedaruratan sampah dan lainnya, maka persoalan apapun akan
mampu diselesaikan.
"Meskipun Pj ini merupakan
jabatan yang berlaku hanya satu tahun lebih di Pemerintahan Kota Bandung,
tetapi saya kira Pj Wali Kota Bandung tetap harus bisa memberikan
perubahan-perubahan yang tentunya memang diharapkan oleh kita semua. Tapi saya
yakin pak Bambang bisa melakukan itu semua," ujarnya.
Achmad berharap, upaya-upaya yang
telah dilakukan pemerintah dalam rangka penyelesaian permasalahan-permasalahan
di Kota Bandung harus terus ditingkatkan secara bersama-sama, guna menciptakan
situasi yang lebih baik di masa yang akan datang.
Terlebih, dengan kolaborasi kerja
sama antara Pj. Wali kota Bandung dengan sekda Kota Bandung yang sempat menjadi
Plh wali kota Bandung, diyakini akan mampu memberikan perubahan positif bagi
Kota Bandung.
"Pak Ema sudah paham persis
Kota Bandung seperti apa, tentunya kami berharap keduanya akan saling
berkomunikasi dengan baik, dan mentransfer setiap informasi, sehingga semakin
guyub untuk bisa menyelesaikan sejumlah persoalan di Kota Bandung,"
katanya. (Edit/Permana/red).