Hal tersebut ia sampaikan seusai
Peragaan Sispamkota dalam rangka Pelaksanaan Kesiapan Ops "Mantap Brata
Lodaya 2023-2024," di Lapangan Tegallega, Bandung, Rabu (4/10/2023).
"Kita mendukung upaya Polri
dalam menjaga kondusifitas Pemilu di Kota Bandung. Sehingga terselenggaranya
pemilu yang bermartabat dan terhormat," ujarnya.
Menurut Erick, Pemilu yang
bermartabat dan terhormat hadir karena mampu menghapuskan penggunaan black
campaign atau informasi hoaks. Cara kotor tersebut dinilai dapat memecah
persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat.
"Sering ada dalam Pemilu itu,
black campaign atau hoaks dan lain sebagainya. Padahal pemilu itu harus
bahagia, bermartabat dan terhormat," ujarnya.
Ia menerangkan, simulasi yang
dilakukan oleh Polrestabes Bandung diharapkan dapat menjadi siaga satu ketika
terjadinya hal yang tidak diinginkan ketika masa Pemilu mendatang.
Terlebih bagi oknum masyarakat yang
bersikap anarkis dan mengganggu masyarakat. Maka perlu dilakukan tindakan tegas
agar tidak mengganggu berjalannya pemilu.
"Ini bagian dari show off
kekuatan Polri ketika adanya kejadian pada masa pemilu kepada masyarakat, dan
harus siaga satu dalam menjaga kondusifitas di Kota Bandung," ujarnya.
Erick menambahkan, masyarakat perlu
terus diedukasi agar tidak mudah terbawa oleh black campaign dan hoaks. Dengan
harapan, pemilu mendatang dapat berjalan lancar dan aman.
"Kerikil-kerikil (black
campaign atau hoaks) itu mulai ada, namun belum masif. Sekarang tinggal
antisipasi agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Kapolrestabes
Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, melalui simulasi tersebut jajaran
yang terlibat diberikan pengetahuan dan pemahaman terkait tindakan-tindakan
yang harus dilakukan saat Pemilu 2024 mendatang.
Di antaranya dari pengamanan
kampanye hingga pengamanan aksi unjuk rasa yang berpotensi anarkis. Lebih jauh,
simulasi tersebut melibatkan jajaran Polda Jabar, TNI hingga sejumlah dinas di
Pemkot Bandung.
"Kendati kita berharap kejadian
ini tidak akan ada di Kota Bandung, tetapi sebagai aparat kepolisian, maka kita
harus melatih simulasi apabila terjadi di Kota Bandung," katanya. (Rio/red).