Anggota DPRD Kota Bandung menghadiri acara penutupan Pekan Olahraga Tunggal Event (Portue) Bandung Championship 2023, di Youth Center Sport Jabar, Arcamanik, (foto: Humpro). |
Kegiatan
Portue Bandung Championship 2023 telah diselenggarakan sejak 24-31 Oktober
2023, dan diikuti oleh 11.819 atlet yang terbagi dalam 32 cabang olahraga.
Ketua
Badan Kehormatan DPRD Kota Bandung Andri Rusmana mengapresiasi kegiatan Portue
Bandung Championship 2023 yang berjalan lancar.
Ia
berharap ajang Portue Bandung Championship tidak hanya dilaksanakan di tahun
ini. Portue harus menjadi agenda rutin tahunan di Kota Bandung, dan dapat
berlangsung lebih baik lagi dari tahun ini.
"Tentu
kami mengapresiasi hadirnya ajang ini. Harapan kami dengan diadakannya Portue
Bandung Championship 2023 ini, bisa lebih menggali atlet-atlet binaan asli Kota
Bandung, khususnya untuk dipersiapkan mengikuti ajang Porda Tahun 2026,"
ujarnya.
Andri
melihat kesiapan atlet dari program pembinaan berjenjang dan berkelanjutan yang
terus dilakukan oleh setiap cabang olahraga seperti Portue. Ia optimistis Kota
Bandung akan mampu meraih gelar juara umum di Porda XIII Jawa Barat Tahun 2026
di Kabupaten Bogor.
"Mudah-mudahan
di Porda, kalau kita melihat sekarang, kami optimistis di Porda Tahun 2026,
Kota Bandung bisa jadi juara umum lagi," ucapnya.
Ia
menambahkan, selain menjadi ajang untuk pencarian bibit-bibit unggul atlet,
melalui event Portue Bandung Championship ini industri olahraga harus bisa
berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Bandung.
Gelaran
ini juga diyakini mampu berkolaborasi dengan bidang olahraga lainnya, seperti
seni tradisi, sebagaimana Perda Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pemajuan Kebudayaan
yang baru saja ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bandung.
"Mudah-mudahan
dengan adanya kolaborasi antara olahraga dan seni budaya dapat semakin
mengharmoniskan Kota Bandung," katanya.
Hal
senada disampaikan oleh Anggota DPRD Kota Bandung, Hj. Salmiah Rambe, S.Pd.I.,
M.Si. Dengan hadirnya Portue Bandung Championship ini, animo masyarakat
terhadap keolahragaan di Kota Bandung ikut bangkit.
"Melalui
event keolahragaan dapat memacu masyarakat, khususnya para atlet, untuk memacu
hadirnya nilai-nilai sportifitas, perjuangan, kekompakan, dan lain sebagainya
dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari," ujarnya.
Mengingat
pentingnya event keolahragaan di Kota Bandung, kata Salmiah, Komisi D DPRD Kota
Bandung akan terus mendukung hadirnya event serupa dalam upaya terus
menghadirkan prestasi bagi Kota Bandung, baik di ajang Porda, Nasional, hingga
Internasional.
"Saya
menitipkan melalui ajang ini, Pemerintah Kota Bandung, dalam hal ini Dispora
dan KONI dapat menemukan dan terus menghasilkan bibit-bibit atlet potensial dan
unggul asal Kota Bandung. Jangan mencari atlet-atlet dari daerah luar, tetapi
yang asli dari Kota Bandung untuk dibina, dan akhirnya bisa menorehkan prestasi
untuk Kota Bandung dengan penuh rasa kebanggaan," katanya.
Hal
senada disampaikan oleh Ferry Cahyadi Rismafury, S.H. Ia melihat kuantitas
atlet yang dimiliki menjadi kesempatan besar bagi Kota Bandung untuk melakukan
proses pembinaan yang maksimal.
Melalui
ajang ini, Kota Bandung bisa memiliki keuntungan ganda. Selain mendapatkan
bibit atlet potensial, juga memasyarakatkan olahraga yang bisa berdampak pada
majunya industri olahraga di Kota Bandung.
Ia
pun menyoroti terkait kesiapan sarana pembinaan yang belum maksimal dimiliki
Kota Bandung. Bahkan menurut Ferry beberapa cabang olahraga belum memiliki
sarana latihan yang memadai untuk membantunya menorehkan prestasi bagi Kota
Bandung.
"Yang
tidak kalah penting adalah soal kesiapan sarana olahraga di Kota Bandung. Kalau
ketersediaan sumber daya atlet sudah ada, dan proses pembinaan sudah berjalan,
maka tinggal sarana dan prasarana yang harus dilengkapi dan dimaksimalkan.
Mudah-mudahan ketersediaan sarana dan prasarana olahraga ini dapat dipikirkan
secara serius oleh Pemkot Bandung dan KONI Kota Bandung, agar bisa
memaksimalkan potensi raihan prestasi bagi Kota Bandung," katanya. (Permana/adv).