Beginilah kondisi da ciri orang yang terkena Cacar Monyet |
"Kita minta Dinkes sebagai
leading sector harus fokus ke sana. Konon katanya, saya pernah lihat informasi
saja bahwa potensinya itu dari bersentuhan. Tidak seperti Covid-19 dari udara
saja, droplet sudah berbahaya," ungkap Ema.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani
memaparkan, kasus monkeypox di Kota Bandung telah terkonfirmasi positif
berdasarkan hasil dari lab RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.
"Kronologisnya, tanggal 23 Oktober
2023, pasien ke puskesmas karena sudah ada lesi yang muncul di badannya, maka
dicurigai ke arah monkeypox. Lalu tanggal 24 Oktober dirujuk ke RSHS. Kita
dapat hasil labnya tanggal 27 Oktober. Diagnosa pastinya keluar dari hasil
pemeriksaan lab RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso," papar Ira.
Pasien tersebut merupakan warga asli
Kota Bandung berjenis kelamin laki-laki dan berusia 36 tahun. Ira menuturkan,
sampai 21 hari ke depan, Dinkes terus memantau anggota keluarga yang serumah
dengan pasien. Sembari berusaha mencari kontak erat lainnya.
"Kalau kontak erat, baru dengan
orang serumahnya karena pasien sudah di ruang isolasi RSHS, belum bisa kita
tanya lebih lanjut. Jadi untuk penularannya belum tahu dari mana. Belum tahu
juga apakah ada orang yang punya tanda atau gejala yang mirip dengan yang dia
alami," tuturnya.
Dari hasil pemantauan sampai Senin,
30 Oktober 2023, kondisi pasien secara klinis masih stabil. Namun, belum bisa
dipulangkan karena masih ada serangkaian tes dan pemeriksaan untuk memastikan
kondisinya.
"Awalnya ada demam,
pegal-pegal, dan sakit punggung. Kemudian muncul lesi di tangan dan kakinya.
Itu yang membuat dia berobat ke puskesmas. Lalu puskesmas curiga kalau itu
monkeypox," jelasnya.
Ira menyebutkan, monkeypox
sebenarnya mirip cacar air. Bisa dinyatakan sembuh jika sudah tidak menularkan
lagi. Seperti keropengnya sudah rontok dan hanya tersisa bekas. Penularannya
pun melalui skin to skin.
"Bedanya kalau cacar air itu
isinya air. Sedangkan monkeypox ini isinya nanah. Kalau sudah tidak ada keluhan
yang sangat menggangu, bisa 2 minggu sembuh. Tapi, kalau imunnya rendah, bisa
lebih lama," terang Ira.
Ia mengimbau bagi orang yang
memiliki kontak erat dengan pasien monkeypox sebaiknya hindari bersentuhan
secara langsung. Pasien juga bisa mencegah penularan dengan menggunakan baju
panjang, asal jangan tergesek kulit untuk menghindari infeksi sekunder.
"Sebab kalau kena lesinya itu,
penularannya bisa lebih cepat. Kalau kulit keropengnya yang terbang lalu
menempel di kulit orang, itu bisa menular juga tapi sebenarnya harus dalam
jumlah banyak,” akunya.
Menurut Ira, monkeypox tidak hanya
bisa menular dengan berhubungan seksual. Selama seseorang melakukan sentuhan
kulit dengan pasien monkeypox seperti bersalaman, potensi penularannya juga
bisa terjadi.
Bahkan jika orang tersebut pernah
terkena cacar air, bukan berarti ia kebal terhadap cacar monyet atau monkeypox.
"Kalau masalah jenis virus, ini
ortopox. Kalau misal ada yang sudah pernah kerna cacar air, dia masih bisa
tertular cacar monyet," ucapnya.
Oleh karena itu, demi bisa
memutuskan mata rantai penularan, Ira mengimbau agar masyarakat tetap menjaga
jarak, menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta rajin cuci tangan.
"Kalau harus mengurus
orang-orang dengan monkeypox, bisa pakai handscoon, tidak bersentuhan kulit
dengan kulit secara langsung. Setelah itu langsung cuci tangan," tuturnya.
"Tingkatkan daya tahan tubuh
agar tidak mudah terserang penyakit. Barang-barang tidak dipakai bersama, tidak
tidur dan makan bersama," lanjutnya.
Meski harus waspada, masyarakat
diimbau untuk tetap tenang dengan adanya kasus positif monkeypox di Kota
Bandung. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah masyarakat secara dini
mengenali tanda dan kecurigaan monkeypox.
"Kalau ada demam apalagi ada
pembesaran kelenjar getah bening atau sesekeleun. Bisa dicari di belakang
kuping, bawah rahang bawah, tulang selangka (di dada), dan di lipat paha. Meski
benjolannya hanya segede kacang, itu tetap diwaspadai," katanya.
Lalu, jika sudah timbul lesi yang di
dalamnya terdapat nanah, serta tengahnya ada titik seperti menyerupai donat.
Maka, segera ke faskes terdekat.
"Ikuti terus perkembangan info
mengenai monkeypox di channel resmi Kementerian Kesehatan. Jangan termakan hoaks.
Nanti ada stigma dan diskriminasi. Takutnya pasien jadi tidak mau cek
kesehatannya ke faskes," imbuh Ira. (din/red).