Pengelolaan sampah |
"Di sini sudah bagus, jadi pola
pikir. pemahaman aparat camat, lurah hingga RT dan RW sudah sejalan," kata
Ema pada kegiatan sosialaisi penanganan sampah di Kecamatan Ujung Berung,
Selasa, 31 Oktober 2023.
Ia mencontohkan, sukses pengelolaan
sampah bisa dilalukan oleh masyarakat. Dukungan pun dari pihak pemerintah
termasuk kewilayahan.
"Banyak contoh, sukses maggot
sampai kompos mereka tahu sirkular ekonomi berjalan " tuturnya.
Seperti di Kecamatan Ujungberung,
lanjut Ema, dari 59 RW saat ini baru 5 RW yang menyatakan Kawasan Bebas Sampah
(KBS).
Kendati demikian, Ema terus
mendorong kewilayahan untuk terus meningkatkan kuantitasnya.
"Tinggal ditambah kuantitasnya.
Dari 59 RW bisa tambah RW lain, saat ini 5 RW baru KBS. Meraka mampu tangani
secara mandiri mulai di hulu," tuturnya.
Ema pun menegaskan, TPS di Kota
Bandung tidak ada penutupan. Hanya pembuangan diperuntukan untuk sampah residu.
Organik dan anorganik diupayakan untuk dikelola di sumbernya.
"Saya meluruskan, TPS bukan
ditutup. Tutup itu sampah organik dan anorganik, kalau sampah residu,"
katanya.
Sekdakot Bandung Ema Sumarna saat sosialisasikan soal sampah di kec Ujungberung |
"Kapolres dan Dandim ikut andil
dalam keamanan kewilayahan untuk meminimalisir adanya pelanggaran pembuangan
sampah sembarangan.
"Bukan hanya tim Gober saja,
tapi Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk bisa mengawai supaya tidak ada yang
membuang sampah sembarangan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Camat
Ujungberung, Abriwansyah Fitri mengaku, berkomitmen untuk bersama mengelola
sampah mulai dari sumbernya.
"Pembentukan tim sudah mulai
bulan Juli 2022. Tiap pengelolaan sampah yang ada di kelurahan dibentuk KSM.
Tiap kelurhan satu KSM," ujarnya. (yan/red).