Wakil Ketua DPRD Kota Bandung H. Achmad Nugraha, D.H., S.H., menghadiri Pagelaran Seni Kenanga Merah Kota Bandung, di Bandung Creative Hub, (foto: Humpro). |
Achmad Nugraha dalam sambutannya
mengatakan, rutinitas pentas seni dan budaya menjadi tulang punggung penting
Kota Bandung dalam merawat identitas bangsa. Hasil utama dari banyaknya
pementasan ini yakni lahirnya talenta-talenta seni dan budaya terbaik yang bisa
melanggeng hingga ke ajang internasional. Oleh karena itu, kegiatan berkesenian
harus terus diwariskan turun temurun kepada generasi selanjutnya.
“Saya selaku anggota DPRD berterima
kasih kepada para peserta yang mau bergairah mengikuti acara. Saya yakin bahwa
ada talenta-talenta yang belum tersorot dari berbagai pelosok Kota Bandung yang
perlu dibanggakan. Mereka percaya diri untuk mentas dan bukan tidak mungkin
suatu saat namanya bergaung di kancah internasional,” ujar Achmad Nugraha.
Ia menjelaskan betapa pentingnya acara
seni dan budaya di tengah misi Kota Bandung sebagai kota jasa dan wisata.
Gelaran rutin seni dan budaya ini juga akan menjadi agenda penting penyambut
para wisatawan, terutama mancanegara.
Achmad Nugraha menuturkan, yang layak
ditawarkan kepada wisatawan asing adalah keunikan dan ciri khas bangsa
Indonesia. Wisatawan lebih tertarik kepada budaya bangsa Indonesia dalam
berbagai bentuk seni mulai dari tari, wayang, hingga pakaian sekalipun.
Dengan hadirnya berbagai pentas seni,
Kota Bandung akan dikenang sebagai kota yang mampu menyediakan keberagaman
identitas bangsa Indonesia. Di sisi lain, ekonomi akan berdenyut dengan
hadirnya wisatawan yang turut membelanjakan pengeluarannya ke berbagai sektor
ekonomi kota.
“Kita lihat bagaimana kontribusi
Kenanga Merah ini saja, yang dengan gelaran sederhana bisa memberikan khazanah
dan nilai bangsa yang sejatinya harus kita pertahankan. Ini keren sekali para
peserta lomba budaya. Dengan kesederhanaan ini ingin memberikan suatu gambaran
bahwa kemampuan diri harus diperlihatkan. Ini adalah bentuk kecil Kenanga Merah
bagi negara,” ujarnya.
Achmad Nugraha menaruh perhatian
kepada seniman dan budayawan yang masih kesulitan untuk menggelar pertunjukan
seni. Padahal, ada banyak ceruk ekonomi yang harus diisi dari setiap insan Kota
Bandung yang hidup dari seni.
“Selain berkesenian tentunya yang
paling dituju itu seniman dan budayawan bisa berkehidupan. Peran pemerintah
melalui Perda 12 Tahun 2009 harus didorong. Saya berharap pelestarian seni dan
tradisi harus terus berkembang. Khazanah kita begitu kaya. Melihat Kenanga
Merah bahwa banyak yang diikutsertakan dari berbagai kalangan, meski Kenanga
Merah selama ini bergerak secara mandiri, saya apresiasi setinggi-tingginya
perjuangan demi identitas bangsa ini,” ujarnya.
Ketua Umum Kenanga Merah Kota Bandung
Sri Pujiastuti mengatakan, Kenanga Merah merupakan wadah dengan beragam
kegiatan di dalamnya. Selama setahun terakhir, Kenanga Merah telah mengadakan
talk show kebangsaan dan kebhinekaan.
Selain itu, ada pula pelatihan keterampilan
membuat pastry, katering, dan barista bagi para anggotanya. Telah diadakan pula
bazar ekonomi supaya anggota dan warga yang selama ini membersamai Kenanga
Merah bisa mendapatkan ilmu dan menjadikan kreatifitas serta inovasi sehingga
mendorong lebih mandiri dan berdaya. Di ranah sosial dan keagamaan, Kenanga
Merah juga menggelar belajar mengaji dari dasar.
Kenanga Merah juga mengadakan acara
seni budaya. Seperti lomba kebaya Kenanga Merah di Pagelaran Seni Kenanga Merah
kali ini yang ingin mengajak perempuan Indonesia untuk lebih mencintai busana
kebaya yang menampilkan keanggunan, kecantikan, dan karakter wanita Indonesia.
“Ini harus kita rawat, kita jaga
bersama agar seni budaya di Indonesia tidak punah, dan tentunya menjadi jati
diri dan identitas suatu bangsa. Mari kita bersama-sama lestarikan budaya ini.
Pentas Seni Kenanga Merah ini dari kita dan untuk kita. Terima kasih atas kerja
sama dan partisipasinya,” tutur Sri Pujiastuti.(Editor/red).