Inilah para petugas PPK (foto:hms). |
Salah satu milenial Kota Bandung yang
aktif menjadi anggota PPK adalah Andre Abdul Rozak (26). Ia kini aktif menjadi
anggota PPK Kecamatan Bandung Wetan.
Andre menyebut, ketertarikannya
menjadi penyelenggara Pemilu bermula sejak 2019 saat menjadi bagian dari
sekretariat PPS Kelurahan.
Ia mengatakan, ikut berperan aktif
dalam penyelenggaraan Pemilu merupakan pengalaman yang berharga karena selain
dapat menambah pengalaman namun juga menjadi bagian dari kesuksesan Pemilu.
"Kebetulan tahun 2019 sempet ikut
Pemilu bukan sebagai PPK tapi sebagai sekretariat di kelurahan. Pengen tahu
gimana jadi PPK, Pemilu dan gimana penyelenggaraan dan menambah
pengalaman," kata dia, Selasa 30 Januari 2024.
Hal serupa diungkapkan, PPS Kelurahan
Tamansari, Firman Wardiansyah (24). Ia mengatakan, sebagai generasi muda, harus
aktif dalam segala lini kehidupan termasuk juga menjadi bagian dari
penyelenggara Pemilu.
"Ini sarana untuk bagaimana anak
muda dapat aktif dan peka terhadap apa yang menjadi sebuah persoalan yang
terjadi di masyarakat," ujar pria kelahiran 1999 tersebut.
Salah satu Gen Z yang menjadi petugas
KPPS adalah Diana Yuliani (20). Wanita kelahiran 2004 itu mengaku tertarik
menjadi anggota KPPS karena ingin berkontribusi bagi masyarakat dan negara.
Menurutnya, anak muda juga dapat berkontribusi.
Sebelumnya, ia juga telah menjadi
Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih)
"Kebetulan baru tahun ini menjadi
KPPS dan baru mau nyoblos tahun sekarang. Sebelumnya aku juga jadi pantarlih.
Aku yang mendata penduduk di sekitar rumah. Makanya aku bisa menjadi KPPS
selanjutnya," ujarnya.
"Ini bisa menjadi hal yang baru
buat Gen Z. Kita bisa buktikan kalau anak muda juga bisa berkontribusi buat
masyarakat dan negara. Yang senior juga bisa digantikan oleh yang junior,"
imbuhnya.
Sementara itu, Komisioner dan Ketua
Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota
Bandung, Khoirul Anam Gumilar Winata mengatakan, KPU memang mendorong Gen Z dan
Milenial menjadi penyelenggara Pemilu mulai dari PPK, PPS hingga KPPS.
"KPU mengimbau dari 7 orang
anggota KPPS sebanyak 3-4 orang merupakan anak muda generasi milenial dan
generasi Z," ujarnya.
Ia mengatakan alasan banyak
dilibatkannya anak muda dalam penyelenggaraan Pemilu karena kini KPU telah
menetapkan sistem teknologi yang lekat dengan generasi Z. Selain itu, juga
sebagai bentuk regenerasi.
"Antusiasme generasi Z saya rasa
tinggi karena mereka daftar sendiri bukan rekomendasi RT dan RW. Mereka
mendaftar sendiri, apakah itu dorongan dari kampus atau sekolah untuk
berpartisipasi dalam kegiatan kepemiluan," ungkapnya.
Ia juga menyebut, antusias pemilih
pemula di Kota Bandung cukup tinggi. Terbukti dengan banyaknya permintaan
sosialisasi Pemilu dari sekolah maupun organisasi kepemudaan kepada KPU.
"Terlebih melihat tren di media
sosial hari ini dengan gimiknya anak muda meramaikan kepemiluan walaupun dengan
ciri khas mereka yang kritis dan analisis. Saya pikir Antusiasme generasi muda
sangat tinggi," kata dia.
Perlu diketahui, jumlah pemilih pemula
di Bandung mencapai 10-15 persen dari seluruh DPT Kota Bandung yang berjumlah
1.872.381 pemilih.