Pj Wali kota Bandung Bambang didampingi Kadisdukcapil Tatang saat meninjau Mobil Mepeling |
Pj Wali Kota Bandung, Bambang
Tirtoyuliono menyampaikan, berdasarkan data dari KPU, terdapat 1,87 juta
pemilih yang ada di Kota Bandung.
"Ini berpotensi bertambah,
terlebih yang baru menjadi pemilih. Potensinya ada di anak-anak sekolah SMA,
SMK sederajat. Maka dari itu, kita harus merekonsiliasi dan menyusun strategi
agar para pemilih pemula punya hak politik untuk memberikan aspirasinya dan
betul-betul bisa tersalurkan," ujar Bambang, Rabu 17 Januari 2024.
Terlebih pada 2019 lalu, partisipasi
pemilih pemilu di Kota Bandung mencapai 86 persen. Bambang berharap, angka
tersebut bisa kembali diraih, bahkan lebih baik lagi.
"Ini harus jadi benchmark kota
lain. Tahun 2024 ini paling tidak ya minimal sama dengan 2019 lalu. Kita harus
melakukan upaya dan strategi signifikan, terobosan untuk jemput bola, jemput
warga Kota Bandung yang berhak mendapatkan rekaman KTP-el," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala
Disdukcapil Kota Bandung, Tatang Muchtar mengaku telah melakukan rapat tindak
lanjut bersama seluruh kepala sekolah SMA sederajat dan stakeholder lainnya
untuk mengakselerasi perekaman KTP-el bagi pemilih pemula.
"Sehingga para pemilih pemula
yang sudah direkam dan mendapatkan administrasi kependudukan bisa menyuarakan
aspirasinya dalam pemilu. Harapannya pemilu tahun ini angka partisipasinya
harus lebih meningkat dari pemilu tahun sebelumnya," kata Tatang.
Sementara itu, Sekretaris Disdukcapil Kota Bandung, Zamzam Nurzaman Hanafi memaparkan, perekaman KTP-el bagi pemilih pemula telah dilakukan sejak Oktober 2023 di 33 sekolah. Walaupun, ia mengakui hasilnya belum optimal.
"Kita mencapai perekaman 1.799
orang. Sampai 17 Januari 2024, ada 2.718 pemilih pemula yang sudah dilakukan
perekaman KTP-el. Targetnya bisa mencapai 17.564 jiwa, berarti sisanya masih
ada 14.846 jiwa sampai 14 Februari 2024," beber Zamzam.Pj Wali kota Bandung Bambang didampingi Kadisdukcapil Tatang meninjau kesiapan perelaman KTP-el
Ia menambahkan, strateginya tentunya
dengan jemput bola. Termasuk jemput bola bagi warga Bandung yang sekolah di
luar Kota Bandung.
Sebab, dari 14.846 jiwa yang belum
direkam KTP-el nya, ada 11.808 jiwa yang bersekolah di Kota Bandung. Lalu, di
luar Bandung ada 3.249 jiwa dengan rincian jumlah siswa yang bersekolah di
dalam Provinsi Jabar ada 2.671 jiwa, sedangkan di luar Jabar ada 485 jiwa.
"Kita punya sisa 29 hari saja.
Kalau weekend tetap beroperasi berarti per hari harus merekam 512 jiwa. Tapi
kalau Sabtu Minggu libur, per hari harus merekam 990 jiwa," paparnya.
Oleh karena itu, ia menyebutkan, jika
perekaman dibagi ke 30 kecamatan se-Kota Bandung, berarti tiap kecamatan harus
bisa merekam 30 jiwa per hari.
"Jumlah ini bahkan bisa lebih
sedikit lagi karena para petugas bisa manfaatkan 6 gerai kami. Ada 5 mobil
mapeling yang bisa diaktifkan juga untuk membantu percepatan perekaman KTP-el
bagi pemilih pemula di Kota Bandung," tambahnya.
Merespon strategi tersebut, Kepala
Disdukcapil Provinsi Jabar, Berli Hamdani Gelung Sakti menuturkan, segala upaya
yang telah dilaksanakan Disdukcapil Kota Bandung pada berbagai layanan sudah
dilakukan sangat maksimal.
"Saya yakin target ini bisa
tercapai dan terpenuhi di Kota Bandung sesuai dengan waktu yang dimiliki,"
ungkap Berli.
Ia juga menyebutkan, progres kegiatan
perekaman yang sudah dilaksanakan Disdukcapil Provinsi Jabar di 27 kabupaten
kota telah tercapai 300.000 data dari 400.000 ribu yang ditargetkan.
"Kita target selesai 400.000 data
yang ada di dapodik (Data Pokok Pendidikan) saat ini sudah melakukan perekaman
sampai 300.000. Jadi, secara umum progresnya sangat baik," akunya.
Ia berharap, ke depannya perekaman
KTP-el bagi pemilih pemula bisa lebih cepat dilakukan dan sekaligus bisa
diserahkan KTP-el secara fisik kepada pemiliknya.
"Ini juga berguna untuk
memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemilik KTP-el
tersebut," tuturnya. (din/red).