Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., menghadiri Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024, di Gedung Merdeka, Bandung, (foto:Humpro). |
Tedy Rusmawan berterima kasih kepada
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang memilih Gedung Merdeka sebagai lokasi
acara PPTM 2024. Perhelatan PPTM ini satu energi dengan tempat acara yang
pernah menggaungkan pengaruh besar Indonesia dalam momentum Konferensi Asia
Afrika 1955.
“Tentunya apa yang dipaparkan Menlu
Retno Marsudi di acara ini satu spirit dengan bangkitnya Dasasila Bandung hasil
KAA 1955. Kebetulan di akhir penyampaian pidatonya Menlu Retno mengungkap perjuangan
besar yang masih harus ditempuh untuk kemerdekaan Palestina, mirip dengan
pernyataan Presiden Sukarno saat membela Palestina di KAA dahulu,” ujarnya.
Tedy Rusmawan juga menyambut baik
kehadiran sejumlah delegasi negara sahabat yang ikut menikmati keindahan Kota
Bandung yang sarat akan sejarah pengusung perdamaian negara-negara dunia.
Di acara ini, Menlu Retno Marsudi juga
menyinggung lokasi PPTM 2024 di Kota Bandung, kota yang amat bersejarah bagi
perjalanan diplomasi Indonesia. Kota Bandung adalah tuan rumah Konferensi Asia
Afrika (KAA) pada tahun 1955, yang telah menjadi tonggak solidaritas dan
kebangkitan negara-negara Asia-Afrika untuk membebaskan diri dari penjajahan.
PPTM 2024 kali ini mengusung tema
“Advancing Free and Active Foreign Policy: A Ten Year Journey".
Retno Marsudi menuturkan, selama
sepuluh tahun terakhir politik luar negeri Indonesia terus dijalankan dengan
berlandaskan pada spirit KAA. Diplomasi Indonesia dijalankan untuk memberi
manfaat konkret bagi rakyat, membela kepentingan negara-negara berkembang dan
berkontribusi bagi perdamaian serta keamanan dunia, termasuk untuk membela
hak-hak Palestina, satu-satunya negara peserta KAA yang belum merdeka.
Selain itu, dalam satu dasawarsa
terakhir, Indonesia telah berhasil menunjukkan kepemimpinan yang kokoh. Hal ini
antara lain ditunjukkan saat Indonesia memegang Presidensi G20 dan Keketuaan
ASEAN. Di dua forum tersebut, Indonesia berhasil menunjukkan kepemimpinan yang
mampu menavigasi rivalitas geopolitik, menjembatani perbedaan, dan leading by
example.
PPTM merupakan bentuk akuntabilitas
dan transparansi kerja Kementerian Luar Negeri setiap tahunnya. PPTM adalah
momentum penting di setiap awal tahun yang menyampaikan capaian diplomasi
Indonesia selama satu tahun dan apa saja prioritas kebijakan luar negeri
Indonesia pada satu tahun mendatang.
“Melalui PPTM ini masyarakat dapat
mempelajari lebih lanjut kebijakan luar negeri Indonesia dan pelaksanaan
diplomasi maupun pengembangan hubungan kerja sama internasional,” kata Retno.
Selain penyampaian capaian dan
kebijakan diplomasi Indonesia, Kementerian Luar Negeri menganugerahkan Adam
Malik Awards (AMA) kepada insan media dan jurnalis sebagai bentuk dukungan dan
kerja sama dalam menyajikan informasi yang edukatif, informatif, faktual, dan
berimbang mengenai diplomasi dan politik luar negeri Indonesia kepada
masyarakat luas.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri juga menganugerahkan Social Media Awards (SMA) bagi Perwakilan RI di Luar Negeri sebagai apresiasi atas upaya perwakilan dan kepala perwakilan dalam diseminasi informasi kepada publik, khususnya di negara akreditasi, melalui platform media sosial. (Editor/red).