Pj Wali kota Bandung bersama Forkopimda bertakziah ke rumah alm Eri Fajar Nugraha |
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang
Tirtoyuliono bersama Forkopimda Kota Bandung takziah ke kediaman almarhum Eri
Fajar Nugraha.
Pada kesempatan tersebut, Bambang
mengucapkan bela sungkawa yang sangat mendalam atas gugurnya Almarhum Eri.
"Saya bersama jajaran Forkopimda
dan Pemkot Bandung melaksanakan takziah kepada Almarhum Pak Eri. Ia merupakan
Anggota KPPS. Beliau meninggal kemarin (Selasa, 20 Februari 202). Laporannya ia
meninggal sesak nafas lalu dibawa ke rumah sakit dan meninggal di rumah
sakit," kata Bambang usai melaksanakan takziah, Rabu, 21 Februari 2024.
"Atas nama Pemerintah Kota dan
Forkopimda kami menyampaikan duka yang sangat mendalam. Mudah-mudahan keluarga
almarhum diberikan ketabahan dan almarhum husunul khatimah," imbuhnya
Bambang menyebut, almarhum Eri
merupakan salah satunya pahlawan demokrasi di Kota Bandung. Karena gugur
setelah melaksanakan tugas negara menjadi penyelenggara Pemilu.
"Beliau menurut saya adalah salah
satu pahlawan demokrasi. Pesta demokrasi kita yang terbesar di dunia. Saya rasa
tidak berlebihan, beliau adalah pahlawan demokrasi di Kota Bandung,"
ujarnya.
Bambang menyebutkan, di Kota Bandung, tercatat ada dua anggota KPPS dan satu anggota Linmas yang meninggal setelah melaksanakan tugas.
Pj Wali kota Bandung mengucapkan duka cita kpd keluarga Alm Eri |
Ia memastikan, Pemkot Bandung
bertanggungjawab terkait biaya pelayanan kesehatan para petugas KPPS dan Linmas
yang dirawat di rumah sakit.
"Pemkot Bandung turut bertanggung
jawab salah satunya biaya selama mereka masuk rumah sakit melalui UHC,"
ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan
Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, almarhum Eri meninggal karena sesak
nafas pada saat sedang menjemput anaknya sekolah.
"Pak Eri sedang mau menjemput
anaknya yang sekolah, naik motor lalu sesak nafas lalu meninggal,"
ujarnya.
Anhar menyebut sampai saat ini ada
lima orang anggota KPPS yang masih dirawat di beberapa rumah sakit. Total
Dinkes telah menangani 542 orang petugas KPPS yang sakit pasca melaksanakan
tugas.
"Dengan berbagai gejala, sebagian
besar ringan dan telah tertangani. Yang dirujuk ke rumah sakit total ada 22
orang dan yang masih di rawat ada 5 orang," katanya.
Ia menyebut, berdasarkan pemantauan
terdapat 3 sampai 4 orang sakit tipes.
"Kalau melihat seperti itu
kemungkinan kelelahan. Selebihnya macam-macam. Semua biaya perawatan para
petugas ditanggung Pemkot Bandung melalui UHC," ungkapnya. (rob)