Pj Wali kota Bandung Bambang menerima kehadiran LKS Tripartit |
Menurutnya, lembaga ini bisa menjadi
wadah komunikasi antara serikat pekerja atau buruh, pengusaha, dan pemerintah.
Saat ini aspek industri perdagangan
dan ketenagakerjaan harus didorong agar lebih maju.
“Kami melihat, semangat rekan-rekan
LKS Tripartit sangat luar biasa. Kita sadar, Kota Bandung ini punya kultur
ngobrol atau berkomunikasi. Hadirnya LKS Tripartit merupakan wadah komunikasi
bagi kita,” ujar Bambang di Kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota
Bandung, Senin 5 Februari 2024.
Di sisi lain, Bambang juga mendorong
kolaborasi LKS Tripartit dengan pemerintah agar lebih kuat.
Berbagai fasilitas juga telah
disiapkan Pemkot Bandung sebagai ruang bagi LKS Tripartit dalam berdiskusi dan
membantu merumuskan kebijakan, khususnya terkait industri ketenagakerjaan.
“Pemerintah memiliki kewajiban memberi ruang yang memfasilitasi. Kita butuh kerja sama. Pemerintah, masyarakat, dan semua unsur saya rasa,” ujar Bambang.
“Jadi, mari kita manfaatkan ini
sebagai ruang produktif untuk menghasilkan solusi strategis,” pesannya.Pj Wali kota Bandung Bambang foto bersama LKS Tripartit
Sementara itu, Wakil Ketua LKS
Tripartit Kota Bandung, Hermawan mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Bandung
yang senantiasa memberi ruang dan fasilitas bagi LKS Tripartit dalam
berkontribusi dalam pembangunan Kota Bandung.
“Kami mengucapkan terima kasih
kepada Pemkot Bandung, melalui Disnaker Kota Bandung. Kami memiliki ruang yang
nyaman untuk berkontribusi,” kata Hermawan.
Beberapa aspirasi pun disampaikan
olehnya, mewakili LKS Tripartit.
Salah satunya adalah sarana
transportasi massal bagi para pekerja atau buruh untuk mengurangi potensi
pengeluaran dari aspek transportasi.
“Kami merasa, subsidi TMB (Trans
Metro Bandung, transportasi massal berbasis bus) ini sangat strategis untuk
mengurangi pengeluaran buruh. Jadi, mereka bisa menggunakannya sebagai akses
pulang-pergi ke tempat kerja,” bebernya.
Sebagai informasi, LKS Tripartit
adalah forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah tentang masalah
ketenagakerjaan yang anggotanya terdiri dari unsur pemerintah, organisasi
pengusaha, dan serikat pekerja/buruh.
Terkait isu ketenagakerjaan, saat
ini Pemkot Bandung tengah berupaya menekan tingkat pengangguran di Kota Bandung
yang berada di angka 8,83 persen.
Adapun beberapa upaya yang
dilakukan, antara lain menggelar kegiatan bursa kerja (job fair). Terakhir, job
fair di Kota Bandung membuka 4.200 lowongan kerja dari 41 perusahaan pada akhir
2023 silam. (ray/red).