Anggota Komisi IV DPRD Jabar Drs.H. Daddy Rohanady |
Perencanaan pembangunan Tol Dalam Kota
Bandung atau BIUTR sudah direncanakan selama 17 tahun lalu, Namun, persoalan
klasik lagi-lagi terjadi yaitu soal pembebasan lahan. Maka untuk itu, bila memang pemerintah benar-benar
ingin merealisasikan program tol dalam kota (BIUTR) tersebut, harus benar-benar
dilakukan kajian ulang secara mendalam, ujar Daddy Rohanady dari Fraksi
Gerindra ini kepada media digedung DPRD Jabar, baru-baru ini.
Dikatakan, Komisi IV DPRD Jabar akan
sangat mendukung pembangunan infrastruktur lalu lintas dalam mengurangi
kemacetan lalu lintas, terutama di Kota Bandung.
Namun, lahi lagi hal klasik yang
menjadi kendala yaitu terkait pembebasan lahan yag tidak mudah dan tidak murah,
sehingga program tol dalam kota (BIUTR) yang sudah lama masuk dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Jabar, mengalami kesulitan dalam
mengeksekusinya.
Lebih lanjut anggota Legislatif Jabar
dari Dapil Jabar XII ini mengatakan, Pembangunan tol dalam kota (BIUTR)
membutuhkan dana cukup besar, baik untuk pembebasan lahan hingga pembangunan
fisiknya. Untuk itu, tidak bisa
dikerjakan hanya didani dari APBD Jabar dan Daerah. Jadi, lagi-lagi dibutuhkan
kesabaran dan biaya besar. Ujarnya.
Untuk itu, sekali lagi saya katakan,
bahwa Komisi IV mendukung pembangunan tol dalam kota, tetapi harus terlebih
dahulu dilakukan penghitungan secara matang dan realistis, terutama terkait
pembebasan lahan, FS ( Feasibility study), juga harus matang.
Selain itu juga, kira-kira daerah yang krodit atau daerah rawan macet
atau sering macet, dan juga harus dipirkan solusinya selama pembangunan
berlangsung, tandasnya. (Adv/sein).