Pimpinan dan Anggota Komisi V foto bersama mahasiswa asal Jabar di Asrama Kujang di Yogyakarta |
Kunjungan rombongan Komisi V DPRD Jabar tersebut dalam rangka meninjau sarana prasarana Asrama Kujang milik Provinsi Jawa Barat untuk pelajar asal Jawa Barat, di Yogyakarta.
Menurut anggota Komisi V DPRD Jabar H. Eryani Sulam, MSi, bahwa Asrama yang terletak di Jalan Pengok Kidul, Yogyakarta tersebut diberi nama Asrama Kujang. Asrama tersebut selain untuk mahasiswa dan pertemuan warga Jabar, juga dapat digunakan sebagai anjungan. Warga Jabar dapat menggelar berbagai aktivitas budaya Sunda di tempat tersebut.
Eryani Sulam mengatakan, Asrama Kujang di Yogyakarta, berdasarkan keterangan pihak pengelola, bahwa asrama tersebut dibeli oleh Mahasiswa Jabar yang kuliah di Yogyakarta pada tahun 2005. Namun, sempat roboh diterjang Gempa Yogyakarta.
Untuk membangun kembali asrama
tersebut, maka Pemprov dan DPRD Jabar menganggarkan dana sekitar Rp.10 Miliar
pada tahun 2015 dan 2016. Dengan
anggaran sebesar tersebut, maka berdirilah asrama yang cukup megah tersebut,
terdiri dari 5 lantai dengan fasilitas memadai, dari parker hingga kamar VIP.Eryani Sulam (baju batik putih-red) foto di Asrama Kujang
“Terus terang kita Komisi V DPRD Jabar cukup bangga
dengan Gedung Asrama Kujang tersebut, karena selain menjadi tempat berinteraksi
warga dan mahasiswa asal Jabar, gedung ini hadir sebagai etalase Jabar di
Yogyakarta,” ujar politisi Nasdem Jabar ini, saat dihubungi melalui telp seluler, Senin (18/03/2024).
Meskipun terbilang mewah, menurut Eryani,
jumlah kamar di asrama tidak mampu menampung seluruh mahasiswa Jabar di
Yogyakarta. Asrama ini akan memprioritaskan mahasiswa baru yang belum mendapat
tempat kos.
“Jadi daripada bingung belum punya
tempat kos, mahasiswa asal Jabar bisa memanfaatkan gedung Asrama Kujang tersebut,”
ujarnya.
Sementara itu, sesepuh dan pengurus
Asrama Kujang, Ki Demang Wangsyapudin menyatakan, asrama tersebut tidak
sembarangan diisi oleh mahasiswa. Ada 4 aspek yang ditonjolkan dalam asrama
ini. Salah satunya, mereka merupakan perwakilan yang didelegasikan
masing-masing kabupaten daerah asalnya.
“Selain itu, mahasiswa asrama ini
tentunya harus berilmu, berbudaya, berbakat di bidang olahraga, dan bersifat
sosial,” ujarnya.
“Jumlah kamar dan kapasitas disesuaikan dengan
jumlah kota/kabupaten di Jawa Barat yaitu 27 orang. ? Selain kamar bagi
mahasiswa, gedung asrama dilengkapi juga dengan lima kamar VIP, ruang rapat,
perpustakaan, dan aula,” jelas Demang Wangsyapudin.
Demang menyebut, selain sebagai wadah
perkumpulan mahasiswa Jawa Barat, asrama itu juga merupakan wadah bagi seluruh
warga Jawa Barat yang tinggal di daerah Yogyakarta untuk berkumpul dan
mengadakan kegiatan. (Adip/sein).