Sekdakot Bandung Ema Sumarna dalam Talk Show Kang Pisman di Unpar |
Hal itu ia sampaikan pada kegiatan
Talk Show Kang Pisman bersama perguruan tinggi di Kampus Universitas Khatolik
Parahyangan, Jumat 1 Maret 2024.
"Sampah semua bisa ditangai
mandiri kalau semua kampus di Bandung bergerak. Jika semua itu selesai, maka
kita tidak akan lagi menarik retribusi sampah," tegas Ema.
Ema meyakini kluster pendidikan mampu
bergerak cepat dengan berbagai metode. Bahkan sebagai wadah pendidikan
tertinggi mampu dikolaborasikan dengan berbagai teori.
"Kami ingin melaporkan berbagai
'success story' dan mengajak seluruh kampus di Kota Bandung bisa menjadi
pelopor dan contoh apapun. Hal ini untuk membangun paradigma terbaru,"
ungkapnya.
Ia mengapresiasi Unpar yang telah
menangani sampah secara mandiri. Hasilnya biaya retribusi sampah yang tinggi
menjadi menurun. Karena mindset warga kampus saat ini terus tersadar akan
manfaatnya sampah menjadi nilai rupiah.
"Pastinya kalau mampu menangani
sampah mulai sumbernya pasti berkurang biaya retribusi ke pemerintah. Kita
harap semua kluster baik pendidikan, kesehatan, toko ritel dan modern hingga
kluster lainnya mampu menekan angka retribusi, baiknya sudah tidak lagi
membayar," ujarnya.
Ema mengatakan, saat ini sebagai upaya
perkembangan penanganan sampah, di Kota Bandung terdapat 351 RW yang menyatakan
Kawasan Bebas Sampah (KBS). Hal ini terus didorong agat seluruh RW di Kota
Bandung mampu berkontribusi menangai sampah.
Ia mengungkapkan, upaya yang dilakukan
Pemkot Bandung selama ini membuahkan hasil yang siginifikan.
Waka Rektor Unpar Badra Nawangpalupi :Unpar sdh tangani sampah |
Di tempat yang sama, Wakil Rektor
Bidang Kerjasama, Alumni, Inovasi, dan Bisnis, Catharina Badra Nawangpalupi
mengungkapkan, pihaknya telah menangani sampah di kampus. Meskipun belum semua
tereduksi.
"Kita baru sampah organik dan
anorganik yang mampu diolah. Jika residu itu belum, kita sedang upayakan sambil
berjalan metode yang baik untuk diterapkan," ungkapnya.
"Ada tempat untuk memilih sampah
sesuai kategorinya. Ada juga program setor sampah ditukar tumbler hingga
berbagai metode yang digunakan," ungkapnya.
"Kita juga dibantu oleh para
petugas kebersihan kampus, mereka yang selama ini mengelola, memilah sehingga
berjalannya kegiatan pengelolaan sampah," imbuhnya. (yan/red).