Hardi Mulyawan sedang mengoperatori Sweeper Truck |
Sweeper truck adalah kendaraan penyapu
jalan yang dipergunakan oleh DLH Kota Bandung sudah sekitar tujuh tahun lebih. Semua jenis sampah yang tersapuh oleh Sweeper
Truck dapat terangkat dengan sweeper truck ini kecuali sampah-sampah besar.
Kendaraan Sweeper truck tersebut,
dikendalikan oleh sorang operator. Ada
tiga operator yang menjalankan Sweeper Truck , salah satu Hardi Mulyawan.
Mari kita telisik sosok sang operator
Sweeper Trcuk.
Hardi Mulyawan sudah mengoperatori
Sweeper Truck sudah lebih dari tujuh tahun. Bahkan ditengah warga sedang
tertidur lelap, pukul 03.00 WIB, Hardi
sudah berangkat kerja dan sudah sibuk menyiapkan sweeper truck
Hardi berkisah, setiap harinya mulai pukul
03.00 WIB, ia sudah memanaskan dan mengecek mobil tersebut mulai dari pengisian
air, pengecekan oli, pengecekan mesin hingga siap dioperasikan.
Tepat pukul 04.00 WIB ia mulai
menjalankan sweeper truck mengelilingi Jalan Layang Pasupati untuk membersihkan
sampah-sampah yang berserakan.
"Biasanya kita datang lebih awal
pukul 03.00 WIB biasanya pemanasan sekitar 25 menit, mulai pembersihan pukul
04.00 sampai 08.00 WIB," ujarnya, Selasa 23 April 2024.
Ia mengatakan sweeper truck ini beroperasi disejumlah area dengan jadwal setiap Senin dan Sabtu di area flyover Pasupati, Rabu di fly over Gatot Subroto, Kiaracondong, Jalan Jakarta dan Antapani, sedangkan pada hari Jumat di Fly over Kopo serta Minggu di Car Free Day (CFD) Dago.
Hardi Mulyawan sedang mengoperatori Sweeper Truck |
"Ukuran sampah seukuran dua kepal
tangan masih bisa terangkut, kendalanya kalau sudah sampah-sampah besar seperti
sampah yang keresek besar. Paling kita siasatinya ambil dan simpan di depan
truk," ujarnya.
Sampah yang dikumpulkannya setiap kali
jalan berasal dari sampah dedaunan, sampah plastik, hingga debu jalanan. Ia
memperkirakan sekitar kurang lebih 1,5 meter kubik sampah yang diangkutnya setiap
hari tergantung cuaca dan jalur sapuan jalan.
"Kalau lagi banyak sampah seperti
musim kemarau karena banyak daun berguguran itu bisa sampai 2 meter kubik per
armada," ungkapnya.
Selanjutnya setelah sampah diangkut,
akan dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) terdekat yang ada di Kota
Bandung.
"Nanti sampahnya transit ke mini
dump, lalu kita buangnya ke TPS Kota Bandung yang terdekat," ucapnya.
Sebagai informasi, saat ini jumlah
armada mobil penyapu jalan yang sering dipakai yaitu 3 Unit Dulevo 200 dan 3
Unit Dulevo 5000.
Sebagai salah satu orang di balik
terwujudnya kebersihan di Kota Bandung, Hardi berharap semua pihak sama-sama
sadar akan hal ini.
Hardi juga mengingatkan setiap pihak
baik itu masyarakat ataupun wisatawan yang datang ke Kota Bandung agar membuang
sampah pada tempatnya, tidak sembarangan di pinggir jalan.
Ia juga berharap Kota Bandung semakin
bersih dan warganya selalu diberikan kesehatan.
"Mari sama-sama jaga kebersihan
Kota Bandung. Buanglah sampah ke tempat yang telah disediakan dan jangan buang
sampah ke jalan," pesannya. (rob/red).