Pj Wali kota Bandung Bambang tinjau Kelompok BKB KEl Sukapura Kec. Kiaracondong |
Menurut Bambang, bahwa sejauh ini
Pemkot Bandung melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sudah melakukan
banyak hal untuk menyiapkan generasi penerus untuk menuju Indonesia Emas. Satu
di antaranya adalah di RW 08 Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong.
"Pemerintah Kota berupaya untuk
meningkatkan kesehatan balita, menekan angka stunting kemudian kita memerankan
penthahelix untuk menyiapkan balita kita dengan memastikan bahwa balita balita
yang ada di Kota Bandung betul-betul siap untuk menuju mengisi Indonesia Emas
2045. Itu poin pentingnya," ujar Bambang saat meninjau kesiapan kelompok
Bina Keluarga Balita (BKB) di RW 08 Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong,
Rabu 24 April 2024.
Kelompok BKB ini akan dinilai oleh Tim
BKKBN Provinsi Jawa Barat untuk kelompok BKB terbaik. Bambang optimis, Pemkot
Bandung akan memperoleh hasil terbaik pada penilaian ini, karena proses yang
telah dijalani pun sudah demikian maksimal.
"Penilaian ini bukan semata mata
prestisenya tetapi kita sudah berupaya semaksimal mungkin untuk bisa menyiapkan
balita-balita di Kota Bandung, balita-balita yang mempunyai kemandirian,"
kata Bambang.
Sebagai informasi, pelayanan BKB
dilakukan terhadap keluarga yang memiliki anak usia 0-6 tahun atau ibu hamil.
Antara lain dengan mendorong perencanaan hidup berkeluarga, memahami konsep
diri yang positif dan konsep pengasuhan, penekanan peran orang tua dan
keterlibatan ayah dalam pengasuhan, menjaga kesehatan anak usia dini, serta
pemenuhan gizi anak usia dini.
Singkatnya, pelayanan BKB tidak
sekedar berorientasi kepada kualitas fisik, tetapi juga kualitas psikis anak
agar bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Di sisi lain, Pemkot Bandung
menargetkan angka prevalensi stunting pada tahun 2024 sebanyak 14 persen.
Adapun pada 2023 lalu, Pemkot Bandung menargetkan prevalensi stunting sebesar
17 persen.
Berbagai upaya juga telah dilakukan Pemkot
Bandung untuk menurunkan angka prevalensi stunting. Mulai dari pemberian
vitamin A kepada balita, penimbangan, kegiatan Gebyar Pelayanan KB Gratis,
serta pemenuhan gizi lainnya.
Salah satu implementasinya juga
dilakukan dengan gerakan Buruan SAE, di mana gerakan ini memungkinkan balita
mendapat asupan gizi terbaik dari halaman rumah mereka.(ray/red).