Pj Wali kota Bandung Bambang Tirtoyuliono Penyampaian Hasil Analisis Situasi dan Lokus Intervensi Stunting Tahun 2025 |
Sejumlah upaya yang masih bergulir
antara lain menambah lokus percepatan penurunan prevalensi stunting pada 2024
sebanyak 120 kelurahan. Jumlah ini meningkat 32 kelurahan dari sebelumnya 88
kelurahan pada 2023.
Adapun pada 2022, lokus percepatan
penurunan prevalensi stunting Kota Bandung sebanyak 30 kelurahan, dan sebanyak
15 kelurahan pada 2020-2021.
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang
Tirtoyuliono optimis, upaya percepatan penurunan prevalensi stunting berjalan
maksimal dengan upaya-upaya yang akan dan sedang dilakukan.
Di sisi lain, Bambang menekankan
akurasi data sebagai bagian yang penting agar Pemkot Bandung dapat melakukan
intervensi yang proporsional untuk mencapai target penurunan prevalensi
stunting.
“Data ini harus lebih baik. Sehingga
saat evaluasi periodik, kita tidak salah dalam melakukan intervensi," ujar
Bambang saat memberikan arahan pada Penyampaian Hasil Analisis Situasi dan
Lokus Intervensi Stunting Tahun 2025, Rabu 15 Mei 2024.
Sebagai informasi, pada 2023,
kolaborasi antar lini Pemkot bersama masyarakat Kota Bandung berhasil menekan
angka stunting dari 19,4 persen (2022) menjadi 16,3 persen.
Berkaca pada capaian penurunan sebesar
3,1 persen dari periode 2022 ke 2023, Bambang optimis target prevalensi
stunting pada 2024 sebesar 14 persen dapat dicapai. Hal itu bisa tercapai
dengan kolaborasi antar lini, baik di Pemerintahan maupun masyarakat.
“Ada jarak lebih kurang 2,4 persen (dari capaian 2023 ke target 2024). Ini tantangan bagi kita. Tetapi saya yakin betul, semua aparat di kewilayahan sama-sama bekerja untuk menekan angka stunting," ujar Bambang.
Ia juga mengingatkan, keberhasilan
menurunkan angka stunting bakal menjadikan Kota Bandung punya SDM unggul di era
Indonesia Emas 2045 mendatang.Pj Wali kota Bandung foto bersama usai membuka kegiatan
“Mari kita evaluasi secara
komprehensif, juga update data dengan benar. Dari situ, kita bisa melakukan
intervensi dengan benar. Kita hadirkan anak-anak Kota Bandung yang luar biasa
di era Indonesia Emas 2024," ajaknya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Bandung, Asep Gufron menyebut, angka stunting
di Kota Bandung pada 2023 sebesar 16,3 persen menjadi cerminan bahwa penurunan
stunting masih menjadi prioritas pembangunan Kota Bandung pada 2024 dan 2025.
Ia menyebut, Pemkot Bandung akan
senantiasa hadir bersama masyarakat, untuk sama-sama mengisi pembangunan kota
demi mewujudkan generasi emas pada 2045 mendatang.
“Angka stunting 16,3 persen
menunjukkan masalah stunting masih jadi prioritas bersama pembangunan Kota
Bandung. Tentunya pemerintah akan hadir mewujudkan tujuan pembangunan Kota
Bandung, meningkatnya kualitas SDM yang berdaya saing," tutur Asep. (ray/sein).