Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, Ir. H. Agus Gunawan saat menjadi narasumber talk show Obrolan Plus Solusi (OPSI), di Studio PRFM, (foto:humpro). |
Agus meminta Pemerintah Kota Bandung
memberikan sosialisasi yang jelas dan detail kepada masyarakat sebelum
benar-benar menerapkan program Braga Bebas Kendaraan.
Menurut Agus, masyarakat yang terdiri
dari unsur warga yang tinggal di Jalan Braga serta para pengusaha di Jalan
Braga harus diajak musyawarah agar program Braga Bebas Kendaraan tidak menjadi
program sesaat.
"Masyarakat harus dilibatkan.
Konsep harus jelas, jangan sampai asal-asalan yang nantinya pemerintah dicemooh
oleh masyarakat," ujarnya, saat menjadi narasumber talk show Obrolan Plus
Solusi (OPSI), di Studio PRFM, Sabtu, 27 April 2024.
Lebih lanjut Agus mengatakan,
Pemerintah Kota Bandung harus menyiapkan skema arus lalu lintas yang jelas
sebelum menerapkan program Braga Bebas Kendaraan.
Sebab, kata Agus, tanpa skema arus
lalu lintas yang baik termasuk kantong-kantong yang jelas, kemacetan akan
timbul di area-area lain ketika Jalan Braga dibebaskan dari lalu-lalang
kendaraan.
"Jangan sampai Braga Bebas
Kendaraan ini diterapkan hanya untuk memindahkan kemacetan. Jangan sampai Braga
Bebas Kendaraan, tapi kemacetan timbul di mana-mana," tuturnya.
Selain itu, Agus pun meminta
Pemerintah Kota Bandung untuk mengangkat para pelaku UMKM serta Seni Budaya
ketika Jalan Braga Bebas Kendaraan diterapkan. Hal ini demi meningkatkan
perekonomian di kawasan Braga.
"Harus ada koordinasi, antar OPD,
apakah itu dengan Disbudpar, Koperasi dan UMKM, ini harus ada koordinasi jangan
sampai hanya untuk satu pihak saja, pikirkan juga masyarakat yang ada di
Braga," katanya.
Menanggapi persoalan risiko kemacetan
arus lalu lintas ketika Braga Bebas Kendaraan diterapkan, Plt Kepala Dishub
Kota Bandung Asep Kuswara menyatakan, pihaknya telah menyiapkan kantong-kantong
parkir resmi bagi warga.
"Untuk parkir on-street, kita
siapkan kantong parkir di lahan milik pemerintah, sebagai contoh Balai Kota
Bandung, Kantor Dinas Pengairan, Bank Bandung, BJB, Gedung Keuangan, Bina
Marga, Basement Alun-alun. Sedangkan untuk kantong parkir on-street, kita
arahkan di sekitaran Cikapundung atau area-area parkir yang dikelola oleh BLUD
Parkir Dishub Kota Bandung," katanya.
Selain itu, lanjut Asep, Dishub Kota
Bandung juga menyiapkan konsep penjemputan wisatawan yang hendak menginap di
kawasan Braga dengan menggunakan kendaraan khusus agar meminimalisir kemacetan.
"Kalau Braga Bebas Kendaraan diterapkan,
wisatawan (termasuk tamu hotel) tidak membawa kendaraan pribadi, tapi dijemput
menggunakan shuttle," ucapnya.
Sementara Sekretaris Disbudpar Kota
Bandung, Nuzrul Irwan Irawan menyebutkan, pihaknya telah siap berkolaborasi
untuk meningkatkan kualitas wisata dan perekonomian ketika program Jalan Braga Bebas Kendaraan
diterapkan.
Kolaborasi yang telah disiapkan
Disbudpar Kota Bandung ini untuk menonjolkan penampilan seni budaya, hotel dan
penginapan, serta kafe dan restoran termasuk dari kalangan UMKM.
"Dalam menyukseskan Braga Bebas
Kendaraan, kami telah berkoordinasi untuk menyediakan talenta-talenta musik
serta sarana pendukung seni budaya. Kami juga telah berkoordinasi dengan
Asosiasi Hotel dan Penginapan serta Asosiasi Kafe dan Restoran," tuturnya.(Indra/PRFM/red).