Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono memaparkan kinerja penyelenggaraan smart city Pemkot Bandung (foto:hms). |
"Bandung ini sedikit dari kota
yang kontinu program smart city. Kami berharap berbagai praktik baik yang
dilakukan Pemkot Bandung bisa ditiru dan direplikasi pemerintah daerah
lain," ujarnya.
Ia juga menilai, sudah terlihat
kemajuannya dari tahun ke tahun dengan konsisten menerapkan smart city.
"Dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup baik," tuturnya.
Sebelumnya, pada penilaian tersebut Pj
Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono sempat memaparkan kinerja
penyelenggaraan smart city yang telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung
selama ini.
Bambang memaparkan, poin penting dari
program smart city Kota Bandung adalah memberikan kemudahan dalam pelayanan
baik untuk warga maupun pendatang.
"Esensinya kami ingin memberikan
kemudahan pelayanan publik untuk kesejahteraan masyarakat. Kita mengelola dan
intervensi smart city di Kota Bandung dengan melakukan terobosan untuk
memudahkan pelayanan publik," katanya.
Menurutnya, terdapat enam pilar dalam program smart city, mulai dari Smart Government, Smart Branding, Smart Economy, Smart Society, Smart Living, dan Smart Environment.
Dalam dimensi Smart Government, Pemkot
Bandung meningkatkan tata kelola pemerintahan dengan integrasi layanan publik
melalui single sign on Bandung Sadayana. Menurutnya dari 350 aplikasi dapat
diintegrasikan menjadi hanya 150 aplikasi.Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliaono foto bersama
Selain itu, untuk mengakselerasinya,
Pemkot Bandung juga terus memperkuat kebijakan dalam mendukung program Smart
City tersebut.
"Penguatan itu dituangkan dalam
bentuk peraturan kepala daerah. Poin penting yang akan diintervensi bagaimana
harus kolaborasi antar perangkat daerah dengan reformasi birokrasi tematik
bagaimana mengatasi kemiskinan, infrastruktur dan lainnya," ujarnya.
Dalam dimensi Smart Branding, Pemkot
Bandung terus melakukan inovasi guna meningkatkan pariwisata, investasi dan
wajah kota. Ia menyebut, investasi di Kota Bandung naik 118 persen melebihi
target Rp1,1 triliun. Sementara untuk tingkat kunjungan wisatawan naik 17
persen dari tahun 2022.
Untuk Smart Economy, Pemkot Bandung
juga terus mengakselerasi pengendalian inflasi daerah. Inflasi kota bandung
mencatat 1,1 atau turun 0,8 dari tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk Smart Living, Pemkot
Bandung telah memiliki 3 rumah sakit yang bertaraf internasional, transportasi
publik serta sinergisitas layanan call center terintegrasi. Dalam dimensi ini
juga Pemkot Bnadung juga mengakselerasi penurunan prevalansi stunting dengan
aplikasi e-Penting.
Pada dimensi Smart Society,
tersebarnya akses sarana pelatihan, komunitas, dan kolaborasi stakeholder dalam
upaya penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran.
Terakhir, pada dimensi Smart
Environment, Pemkot Bandung melakukan percepatan pengelolaan sampah dan
lingkungan melalui pengelolaan sampah mandiri serta peningkatan tempat
pengelolaan sampah terpadu (TPST).
Bambang menyebut tindak lanjut smart
city tahun 2024, Pemkot Bandung fokus pada empat hal yakni pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), regulasi, infrastruktur dan integrasi aplikasi.
"Untuk yang paling berat merubah
mainset, kalau kita sandingkan merubah mainset, penguatan regulasi menjadi kata
kunci, konsep besar tata kelola, dan penguatan SDM dalam penguatan
teknologi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi
dan Informatika Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana mengatakan, kolaborasi
pentahelix penting dalam pelaksanaan smart city di Kota Bandung. Salah satunya,
melalui Forum Smart City, Ngulik, Badami dan Bandung connecticity.
"Setiap tiga bulan kami
mengadakan Forum Smart City, diakhir tahun ada Bandung connecticity. Semua
pentahelix hadir untuk mengevaluasi dan membuat ide gagasan berikutnya,"
ujarnya.(rob/sein).