Para pelajar memainkan angklung pecah rekor " Ngurulung Angklung |
Selama 12 Jam Bandung Ngurulung
Angklung juga dinobatkan sebagai pemecah rekor Original Record Indonesia (ORI)
sebagai permainan angkung ternama.
Pantauan Humas Kota Bandung, sekitar
pukul 10.00—11.00 WIB, suasana di panggung 12 Jam Bandung Ngurulung Angklung
sudah sangat meriah. Saat itu, di Stage 3 sedang mentas grup angklung Potads
(Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome) sebagai salah satu penampil dalam 12
Jam Bandung Ngurulung Angklung.
Kegiatan ini mengundang animo
masyarakat yang sangat besar. Tak hanya warga Kota Bandung saja, warga luar
Kota Bandung atau wilayah Bandung Raya datang jauh-jauh ke Balai Kota Bandung
untuk menyaksikan acara ini.
Selvi Agustin, warga asal Rancaekek
Kabupaten Bandung datang jauh-jauh ke balai kota untuk menonton salah satu
kawannya yang menjadi penampil di 12 Jam Bandung Ngurulung Angklung.
"Sudah lumayan lama, dari pukul
07.15 WIB tiba di balai kota," ujarnya.
Ia mengapresiasi kegiatan ini.
Menurutnya, sebagai masyarakat lokal, sudah merupakan kewajiban untuk mengenal
dan menjaga warisan budaya salah satunya angklung ini.
"Sebetulnya nonton temen
manggung, ngasih semangat saja. Beberapa kawan juga hadir ke sini,"
ujarnya.
Hal yang sama juga dilontarkan Arian.
Ia datang dari Cihampelas, Cililin, yang berada di wilayah barat Bandung Raya.
"Sebetulnya memang mau main saja
sih ke sini. Sekalian mau jalan-jalan ke Braga. Katanya di Balaikota ada acara
angklung apa, begitu, saya dan temen-temen penasaran dan akhirnya ikut
seru-seruan," terangnya.
Ia mengaku senang dan menikmati
rangkaian pertunjukan 12 Jam Bandung Ngurulung Angklung. Sembari menyaksikan
pertunjukkan, ia juga tampak berkeliling area stan kuliner di area Balaikota.
"Seru-seruan saja. Sambil
nongkrong, sambil jajan. Kayaknya sampai malam mau berkeliling aja di sekitaran
sini," ucapnya.
Bandung Kota Angklung Festival 2024 |
Menurutnya, ini merupakan simbol
kecintaan dan upaya wargi Bandung dalam melestarikan budaya lokal.
"Alhamdulillah animo masyarakat
terlihat luar biasa, begitu besar. Masyarakat Bandung Raya antusias menyaksikan
permainan angklung dari berbagai penampil," ujarnya.
Ia berpesan, khususnya kepada generasi
muda agar senantiasa menjaga angklung sebagai warisan budaya luhur. Apalagi,
angklung lahir dan tumbuh besar dari Kota Bandung.
"Angklung memang lahir dan besar
dan di Kota Bandung. Kita sebagai wargi Bandung harus mencintainya. Selain itu,
angklung juga sudah mendunia, generasi muda harus merawatnya," pesan
Linda.
12 Jam Bandung Ngurulung Angklung
berlangsung sejak 06.30—20.30 WIB. Pada puncak acara malam nanti, akan ada
penyerahan penghargaan rekor permainan angklung terlama dari Original Rekor
Indonesia (ORI).
Kegiatan puncak nanti bakal disiarkan
langsung juga melalui kanal YouTube Diskominfo Kota Bandung.
"Kegiatan ini bukan semata-mata
memecahkan rekor, tetapi merupakan upaya pelestarian budaya lokal. Semoga
menjadi inspirasi bagi daerah lain yang memiliki potensi," pungkas Linda.
(ray/red).