Kadinsos Kota Bandung Soni Bakhtiar foto dgn 6 PSM yang dapat bantuan modal |
Sebanyak
16 PSM Kota Bandung yang memperoleh bantuan modal dan sarana usaha, antara
lain:
1.
Ani Kania - PSM Lengkong - Warung Kopi;
2.
Atin Nurjanah - PSM Cinambo - Warung Seblak;
3.
Sri Haryati - PSM Kebon Jeruk Andir - Warung Kelontong;
4.
Maryati - PSM Sukajadi - Warung Sayuran;
5.
Widaningsih - PSM Pasteur Sukajadi - Nasi Kuning;
6.
Asep Endang - PSM kel. Batununggal - Bandung Kidul - Warung Sembako;
7.
Mety - PSM Lengkong - Sop Buah;
8.
Isti - PSM Gedebage - Telor Asin;
9.
Maya - PSM Arcamanik - Warung Kelontong;
10.
Iyah - PSM Andir - Katering Makanan;
11.
Nining - PSM Rancasari - Warung Nasi;
12.
Euis Mulyati- PSM Antapani - Warung Bakso;
13.
Ibrahim - PSM Bandung Wetan - Warung Kelontong;
14.
Tedy - PSM Cicendo - Warung Nasi;
15.
Yuli - PSM Ujungberung - Warung Nasi;
16.
Hegar - PSM Sumur Bandung - Warung Nasi.
Pemberian
secara simbolis bantuan modal dan sarana usaha ini diserahkan langsung oleh
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Bandung, Soni Bakhtiar didampingi Ketua
IPSM dan perwakilan Yayasan Sedekahku Percikan Iman.
Ketua
IPSM Kota Bandung, Tulus Raharjo menyebut, bantuan modal bagi para PSM yang
merupakan pelaku UMKM ini merupakan kolaborasi antara IPSM Kota Bandung, Dinas
Sosial dan Yayasan Sedekahku Percikan Iman.
''Bantuan
modal ini sangat membantu rekan-rekan PSM, yang telah dengan ikhlas setiap hari
membantu melayani warga Kota Bandung,'' ungkapnya di Pelataran Dinas Sosial
Kota Bandung, Selasa 2 Juli 2024.
Sementara
itu, Tim Program Sedekahku Percikan Iman, Ahmad Faizs menyebut, program ini
merupakan upaya Sedekahku Percikan iman untuk memberdayakan pelaku UMKM.
''Pemberian
bantuan modal dan sarana usaha untuk PSM yang juga merupakan pelaku UMKM ini
kami harapkan bisa menjadi program ekonomi yang berkelanjutan,'' ucapnya.
Di
tempat yang sama, Siti Umayah atau kerap disapa Maya bersyukur dirinya mendapat
bantuan modal dalam rangka Hari Jadi ke-49 Pekerja Sosial Masyarakat.
''Alhamdulillah.
Kaget karena bantuan ini mendadak. Dan juga memang kami tidak pernah mendapat
bantuan seperti ini,'' terang Maya.
Sebagai
informasi, Maya mulai aktif di PSM sekitar 2009 lalu. Awalnya, ia mengaku
khawatir akan masa depan buah hatinya yang menjadi seorang disabilitas tuli.
Namun, hal itu malah menjadi motivasi bagi dirinya untuk membina anak
disabilitas tuli lainnya.
Ia
bersama suami merelakan rumahnya disulap menjadi tempat belajar baca Alquran
untuk anak-anak tuli yang dinamakan Rumah Quran Isyaroh. Rumah sederhana ini
beralamat di Jalan Parakan Saat No 2 RT 04/RW 06, Cisaranten Endah, Arcamanik,
Kota Bandung.
Saat
ini, lebih dari 20 anak disabilitas tuli yang ia bina. Untuk operasional
kesehariannya, Maya menggunakan dana pribadinya. Termasuk, menyisihkan
keuntungan dari warung kelontong yang ia miliki.
Bantuan
modal usaha ini diharapkannya bisa lebih membesarkan warung kelontongnya,
sehingga ia bisa lebih mengoptimalkan pembinaan terhadap Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial (PPKS), khususnya disabilitas tuli.(ray/red).