Anggota Komisi V DPRD Jabar H. Eryani Sulam, M.Si dari FNasdem |
Menyikapi hal ini, Anggota Komisi V DPRD Jabar, H. Eryani Sulam, M.Si, menegaskan pentingnya pengawasan yang ketat dari pihak Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan, terutama pihak Sekolah, untuk mencegah tindakan kekerasan dan perundungan terhadap peserta didik baru.
"Eryani Sualm secara tegas meminta agar pihak terkait melakukan pengawasan secara intensif selama pelaksanaan MPLS, baik itu saat acara berlangsung maupun setelahnya," kata Eryani Sulam saat di hubungi terkait pelaksanaan MPLS, Minggu (14/7/2024).
Komisi V DPRD Jabar juga berkomitmen untuk melakukan pemantauan langsung ke berbagai sekolah saat pelaksanaan MPLS, termasuk SMA/SMK dan SLB di seluruh Jawa Barat.
"Saya sebagai anggota Dewan sangat setuju dengan upaya ini. Pelaksanaan MPLS yang baik tidak hanya menciptakan suasana yang menyenangkan bagi peserta didik baru tetapi juga meningkatkan semangat belajar mereka di sekolah baru," tambahnya.
MPLS merupakan momen penting bagi siswa baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru dan memperkenalkan mereka pada budaya sekolah serta norma-norma yang berlaku. Dengan adanya pengawasan yang ketat seperti yang diinginkan oleh Komisi V DPRD Jabar, diharapkan seluruh peserta didik dapat merasakan keamanan dan kenyamanan selama proses adaptasi mereka di sekolah baru.
Eryani menghimbau kepada masyarakat, yang ingin mencari informasi lebih lanjut terkait pelaksanaan MPLS di Jawa Barat, masyarakat dapat menghubungi Dinas Pendidikan Jabar atau KCD Pendidikan Jabar setempat atau dapat mengunjungi situs web resmi dinas Pendidikan Jabar melalui aplikasi Sapawarga.
Untuk diketahui, bahwa Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, menentang keras adanya perundungan saat pelaksanakan kegiatan orientasi atau pengenalan siswa baru.
Pelaksanaan MPLS di Jabar serentak dilaksanakan mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas , Siswa di Jabar kembali masuk sekolah, pada Senin (15/7/2024).
"Sesuai aturan, jangan ada kekerasan. Orientasi itu lebih kepada pengenalan dan semangat karena sekolah baru. Tidak boleh ada kekerasan," ungkap Bey kepada wartawan saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Jumat (12/7/2024).
"Kita sudah sampaikan (ke sekolah) untuk menghindari kekerasan dan perundungan. Jangan sampai ada lagi," tegasnya.
Bey pun menginstruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar memantau kegiatan orientasi di setiap sekolah. Mulai di tahap awal kegiatan MPLS hingga selesai jangan ada kekerasan dan perundungan.
Kegiatan MPLS bertujuan untuk menumbuhkan keakraban antar siswa dan suasana yang menggembirakan di dalam lingkungan sekolah barunya. Sehingga menambah semangat belajar,tandasnya. (Adip/sein).