inilah Penjara Bung Karno di Banceuy kota Bandung |
Salah
satu memori perjalanan Bung Karno yang menjejak ialah Penjara Banceuy.
Lokasinya di Jalan Banceuy Nomor 8A, Kota Bandung.
Melansir
dari berbagai sumber, Penjara Banceuy dibangun oleh pemerintah Belanda pada
tahun 1877. Awalnya, penjara ini diperuntukkan bagi tahanan politik tingkat
rendah dan kriminal.
Di
penjara ini ada 2 macam sel yaitu sel untuk tahanan politik di lantai atas dan
sel untuk tahanan rakyat jelata di lantai bawah. Sel penjaranya sendiri
berukuran 1,5 x 2,5 meter.
Awal
mula bangunan ini jadi bagian bersejarah terjadi pada 29 Desember 1929. Kala
itu, Soekarno serta tiga rekan dari PNI: Maskoen, Soepriadinata, dan Gatot
Mangkoepraja ditangkap di Yogyakarta dan kemudian dijebloskan ke penjara
Banceuy selama kurang lebih 8 bulan.
Dalam
buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat (2007), Soekarno menulis penjara
Banceuy adalah rumah tahanan bagi para penjahat kelas pepetek atau kelas bawah.
Para sipir memberi ransum kepada para tahanan berupa nasi merah dan sambal.
Ia
mengungkapkan, "pepetek tidur di atas lantai. Kami tahanan kelas yang
lebih tinggi tidur lebih nyaman di atas ranjang besi yang lebarnya tidak cukup
untuk satu orang dan dialas dengan tikar jerami setebal karton."
Penjara
Banceuy juga disebut-sebut merupakan tipe penjara yang bakal menekan mental
para tahanan sejak kali pertama mereka masuk sel. Luasnya tidak lapang seperti
sel-sel penjara hari ini yang bisa digunakan untuk rebahan dan memiliki
sirkulasi udara dan cahaya yang cukup.
Sebagai
gambaran, sel yang ditempati Bung Karno cuma seukuran panjang tubuh manusia
dewasa. Ia menyebutnya "tak lebih dari peti mayat".
Di
sinilah Bung Karno menyusun pledoi yang sangat terkenal yang kemudian diberi
nama Indonesia Menggugat. Pledoi ini kemudian dibacakan di sidang pengadilan di
Gedung Landraad (kini bernama Gedung Indonesia Menggugat yang terletak di Jalan
Perintis Kemerdekaan).
Pada
tahun 1983 penjara Banceuy dipindahkan ke Jalan Soekarno-Hatta. Kemudian
penjara Banceuy ini dibongkar untuk dijadikan kompleks pertokoan dan disisakan
hanyalah sel penjara Bung Karno dan menara pos penjaga.
Saat
ini, Lapas Banceuy telah dipindahkan ke Jalan Soekarno Hatta Nomor 187A, dan
berfungsi sebagai lembaga pemasyarakatan di bawah Kemankum HAM.
Adapun,
bekas bangunan penjara di Jalan Banceuy Nomor 8A kini diubah menjadi pusat
bisnis atau pertokoan melalui kerja sama pembangunan selama 30 tahun antara
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Interna Permai.
Pihak
yang terlibat dalam pembangunan situs ini, karena memiliki nilai sejarah yang
tinggi, memutuskan untuk mempertahankan menara pengawas penjara sebagai
warisan.
Bangunan
bersejarah itu juga kini dikenang oleh masyarakat dan sejumlah wisatawan
sebagai tempat wisata sejarah. Jika anda sedang berada di sekitaran Jalan Banceuy,
tak ada salahnya menyempatkan waktu untuk melihat bangunan bersejarah ini. (ray/red).