Pemkot Bandung luncurkan Program Inovatif : Social Economy Development di Kawasan Braga- Bandung berbentuk mural |
Program ini tidak hanya akan
memperkuat daya tarik wisata di kawasan Braga, tetapi juga memberdayakan
masyarakat setempat untuk mengambil peran aktif dalam pengembangan ekonomi
lokal.
Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni
Bakhtiar mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha,
dan masyarakat dalam mencapai tujuan program ini.
"Kami tidak ingin warga Braga
hanya menjadi penonton. Mereka harus menjadi bagian dari perubahan ini,
sehingga mereka bisa menikmati manfaatnya secara langsung," ujar Soni di
Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat, 16 Agustus 2024.
Menurut Soni, program "Social
Economy Development di Kawasan Wisata Braga" difokuskan pada pemberdayaan
warga Braga dengan menyediakan ruang dan dukungan bagi mereka yang ingin
memulai bisnis atau mengembangkan usaha yang sudah ada.
“Inisiatif ini juga mencakup
peningkatan kapasitas warga dalam berbisnis. Termasuk pelatihan manajemen,
pemasaran, dan pengembangan produk,” jelasnya.
Soni menyampaikan, salah satu upaya
untuk menarik wisatawan adalah dengan menciptakan ikon baru di kawasan Braga,
seperti Selasar Menyala dan Jembatan Menyala.
“Kedua fasilitas ini akan menampilkan efek glow-in-the-dark di malam hari, yang diharapkan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang ingin berfoto atau berswafoto. Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti Unpas dan Binus untuk memperkenalkan sejarah Braga melalui mural-mural yang artistik,” tambah Soni.
Melalui program ini, kata Soni, tumbuh
semangat gotong-royong di kalangan warga Braga.Suasana Sosial Ekonomi Kawasan Wisata Braga-Bandung
“Pemerintah juga menyediakan
pendampingan bisnis dengan melibatkan konsultan berkompeten untuk membantu
warga mengelola usaha mereka dengan lebih profesional,” ungkapnya.
Menurutnya, lembaga bisnis komunitas
yang dikelola oleh warga setempat akan menjadi kunci keberlanjutan program ini,
dengan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Harapannya, warga Braga menjadi lebih
berdaya dan mandiri, sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah
seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
"Melalui pemberdayaan ini, kami
berharap warga Braga mampu mandiri secara ekonomi dan terus berkembang
bersama-sama," ucap Soni.(ziz/red).