Anggota Komisi II DPRD Jabar Ir.H. Herry Dermawan (foto:ist) |
Anggota Komisi II DPRD Jabar Ir.H.
Herry Dermawan dari Fraksi PAN mengatakan, dirinya sangat mendukung kebijakan
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin dalam berupaya upaya mengendalikan inflasi menyambut Natal
dan Tahun Baru (Nataru).
“ Kalau Infllasi tidak dikendalikan
tentunya dampaknya sangat luar biasa terdampak seluruh sector kehidupan, untuk
itu, upaya Pj Gubernur Jabar dengan membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim
Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), sudah tepat sekali”, kata
Herry Dermawan saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (10/8/2024).
Keberadaan TPID, memiliki peran
penting karena bertugas untuk terus
memantau setiap daerah agar tidak kekurangan atau ketiadaan stok bahan pangan.
Bahkan daerah yang memliki pangan
surplus dapat mensuplay daerah yang membutuhkan, sehingga semua daerah dapat terhindar
kelangkaan pangan dan tidak terjadi kenaikan harga, ujarnya.
Lebih lanjut Herry Dermawan yang terilih
menjadi Anggota DPR RI periode 2024-2029, mengatakan bahwa berdasarkan data dari
BPS Jabar , tercatat inflasi Year on Year (Y-On-Y) Proviinsi Jabar sebesar 2,25
persen. Hal ini, tentunya lebih tinggi dibandingkan rata-rata Nasional yaitu sebesar
2,13 persen.
“ Meskipun nilai inflasi Jabar masih diatas inflasi nasional tentunya masih
dibawah target, untuk itu DPRD Jabar melalui
Komisi II yang membidangi Perekonomian
yang didalamnya ada sub bidang Ketahanan Pangan, terus mendorong Peprov Jabar
dan juga Pemkab/kota se-Jabar untuk menjaga
betul agar inflasi tetap terkendali hingga masa Nataru.
Lebih lanjut, Herry mengatakan, saat
ini sudah masih musi kemarau, bahwa beberapa daerah sudah mengalami kekeringan.
Namun, kita berharap, ketersedian air untuk mengairi pesawahan tetap
terpenuhi. Sehingga musim tanam dan
musim panen tidak mengalami masalah.
“ Kan belum lama ini Pemprov Jabar
mendapatkan pompa dari Kementrian Pertanian RI sebanyak 7.000 pompa.
Pompa-pompa tersebut sudah di disdtribusikan ke Kab/kota se-Jabar, sehingga
diharapkan terjadi gagal tanam maupun
gagal panen, harapnya. (AdiP/sein).