Anggota Komisi IV DPRD Jabar H.M Hasbullah Rahmad, SPd, M.Hum juga KEtua Frkasi PAN DPRD Jabar (foto:ist). |
Luas persawahan di Jabar secara
berangsur-angsur akan terkikis, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang
membutuhkan lahan menjadi tempat tinggal/ perumahan. Bahkan diperkirakan pada tahun 2040 mendatang jumlah
penduduk Jabar akan mencapai sekitar 60 juta jiwa.
Kalau lahan pesawahan terus terkikis,
lantas bagaimana menjaga ketahanan pangan di Jabar ?...
Untuk menjaga ketahanan pangan Jabar ,
solusinya , pertama, dengan mengkonversikan lahan palawija menjadi sawah. Dan kedua, membuka lahan sawah baru. Namun tentunya harus dibangun Irigasi Baru.
“ Ketersedian air yang ditunjang
dengan irigasi yang baik untuk pesawahan mutlak harus tersedia, karena tanpa
irigasi yang baik tentunya tidak mengkin dapat menghasilkan produktisi pangan
yang maksimal”,
Demikian dikatakan Hasbullah Rahmad
anggota Komisi IV DPRD Jabar ini saat dimintai tanggapan terkait menjaga
ketahanan pangan dan terus terkikisnya lahan sawah, Jum’at (21/8/2024).
Lebih lanjut Bang Has sapaan Hasbullah
Rahmad, mengatakan, untuk menunjang pertambahan lahan sawah baru ini, DPRD
Jabar mendorong pemprov Jabar membangun irigasi baru. Salahnya telah dibangun irigasi
di Caringin Sukabumi. Kalau irigasi di Caringin sudah nyambung maka kita bisa
menciptakan 1600 hektar sawah di situ.
Kedua,
kami juga akan membangun irigasi pada lahan sawah yang bercocok tanamnya
hanya setahun sekali karena mengandalkan
hujan. Kalau itu kami masukan air irigasi kan bisa setahun tiga kali bercocok
tanam,” kata Bang Has.
Dia menyebut, untuk meningkatkan produktivitas panen sawah dalam
rangka memenuhi kebutuhan pangan di Jawa Barat, ada dua cara yang tertuang dalam
aturan Perda RT/RW Jawa Barat.
“Pertama kami
akan mengkonversi lahan lahan Palawija untuk menjadi sawah, lewat pembangunan irigasi baru. Yang kedua,
sawah yang sudah ada exciting yang mengandalkan tandan hujan itu kalau bisa
dimasukan irigasi itu bisa produktivitasnya meningkat. itu bisa dua kali
setahun dan tiga kali setahun,” beber dia.
Bagaimana dengan sawah di kota Depok
?... Bang Has mengatakan, Kota Depok, sudah tidak ada lagi sawah. Hanya ada
kawasan pertanian kota skala kecil luasnya 4-5 hektar. Lahan pertanian
tersebut, merupakan pemberian dari
Pemerintah Pusat kepada Kota Depok.
“Gak ada lagi sawah di Depok, adanya
hanya lahan pertanian kota yang diberikan Pemerintah Pusat ke Kota Depok, itu
ada di daerah Citayam. Tanaman di sana hanya berupa Palawija dan pertanian kota
pada umumnya,” tandasnya. (AdiP/sein).