Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

PDRB Jabar Terbesar, Herry Dermawan : Sungguh Miris Banyak Petani dan Buruh Tani Terlilit Pinjol

Rabu, 14 Agustus 2024 | 22:27 WIB Last Updated 2024-08-14T15:27:32Z
Klik
Anggota Komisi II DPRD Jabar Ir.H. Herry Dermawan dari FPAN



BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Anggota DPRD Jawa Barat Ir. H. Herry Dermawan mengatakan  bahwa provinsi Jabar penyumbang sekitar Rp.600 triliun atau mnjadi contributor terbesar produk domestic regional bruto (PDRB).  Namun, besarnya PDRB tidak  sejalan dengan  kondisi perekonomian dan kesejahteraan Patani dan buruh tani.

Adanya kesenjangan ekonomi dan tingkat kesejahteraan petani dan buruh tani dengan kelompok masyarakat lainnya di luar pertanian. Harus menjadi perthatian  pemerintah provinsi Jabar.

“Walaupun PDRB Jabar terbesar di Indonesia, ternyata berbanding terlabik dengan kondisi ekonomi petani dan buruh tani. Untuk itu, DPRD Jabar meminta pemerintah provinsi Jabar untuk  memperhatikan  perekonomian dan kesejahteraan Petani dan buruh tani”, kata Herry Dermawan saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Rabu 14/8/2024).

Dikatakan, berdasarkan data BPS Jabar bahwa Indeks Gini Ratio (IGR) Jabar mencapai 0,425, sehingga menjadi salah satu yang tertinggi di Indoesia.   Hal ini mencerminkan adanya kesenjangan ekonomi yang cukup signifikan.

Terkait IGR Jabar yang tinggi ini, tentunya, DPRD Jabar mendorong Pemprov Jabar untuk mencarikan solusi, agar yang mampu tidak semakin mampu sementara yang kurang mampu tidak semakin terpuruk," ujar Politisi PAN Jabar ini.

Lebih lanjut Herry Dermawan mengatakan, pada saat dirinya bersama Komisi II melakukan kunjungan kerja kedaerah, Kegiatan Reses maupun Sosialiasasi Perda, banyak mendapatkan keluhan dari para petani terkait kesulitan ekonomi.   Bahkan ada yang menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan terpaksa pinjam dengan pinjaman online dan Bank Emok.

Jujur, membuat miris, seharusnya hal ini tidak perlu terjadi, andai pemerintah benar-benar memperhatikan dan membantu kehidupan para petani dan buruh tani. 

Misalkan, Pemerintah melalui Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan melakukan intervensi agar menciptakan skema pinjaman mikro dan supermikro yang mudah diakses untuk kebutuhan hidup petani dan buruh tani. Tentu para petani dan buruh tani tidak akan terhimpit Pinjol dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluuarga, tandasnya. (ADiP/sein).

×
Berita Terbaru Update