Anggota Komisi II DPRD Jabar Ir.H. Herry Dermawan dari FPAN |
Adanya kesenjangan ekonomi dan tingkat
kesejahteraan petani dan buruh tani dengan kelompok masyarakat lainnya di luar pertanian.
Harus menjadi perthatian pemerintah
provinsi Jabar.
“Walaupun PDRB Jabar terbesar di
Indonesia, ternyata berbanding terlabik dengan kondisi ekonomi petani dan buruh
tani. Untuk itu, DPRD Jabar meminta pemerintah provinsi Jabar untuk memperhatikan
perekonomian dan kesejahteraan Petani dan buruh tani”, kata Herry
Dermawan saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Rabu 14/8/2024).
Dikatakan, berdasarkan data BPS Jabar
bahwa Indeks Gini Ratio (IGR) Jabar mencapai 0,425, sehingga menjadi salah satu
yang tertinggi di Indoesia. Hal ini mencerminkan adanya kesenjangan
ekonomi yang cukup signifikan.
Terkait IGR Jabar yang tinggi ini,
tentunya, DPRD Jabar mendorong Pemprov Jabar untuk mencarikan solusi, agar yang
mampu tidak semakin mampu sementara yang kurang mampu tidak semakin
terpuruk," ujar Politisi PAN Jabar ini.
Lebih lanjut Herry Dermawan mengatakan,
pada saat dirinya bersama Komisi II melakukan kunjungan kerja kedaerah,
Kegiatan Reses maupun Sosialiasasi Perda, banyak mendapatkan keluhan dari para
petani terkait kesulitan ekonomi.
Bahkan ada yang menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga
dengan terpaksa pinjam dengan pinjaman online dan Bank Emok.
Jujur, membuat miris, seharusnya hal
ini tidak perlu terjadi, andai pemerintah benar-benar memperhatikan dan
membantu kehidupan para petani dan buruh tani.
Misalkan, Pemerintah melalui Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan melakukan intervensi agar menciptakan
skema pinjaman mikro dan supermikro yang mudah diakses untuk kebutuhan hidup
petani dan buruh tani. Tentu para petani dan buruh tani tidak akan terhimpit
Pinjol dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluuarga, tandasnya. (ADiP/sein).