Peluncuran buku " buku berjudul “Elephant Learns Flamenco” |
Dengan arahan dari Menteri BUMN, Erick
Thohir, Pos Indonesia tidak hanya bertransformasi di bidang operasional dan
bisnis perusahaan, tetapi juga reorientasi dari model bisnis tradisional ke
bisnis logistik modern.
“Tahun depan Pos Indonesia harus
menjadi perusahaan logistik,” tegas Erick Thohir.
Langkah ini menandakan shift penting
dari being a network company menjadi a logistics powerhouse, yang menargetkan
peningkatan kapasitas dan efisiensi dalam mengelola rantai pasok nasional.
Pembentukan BUMN Klaster Logistik
adalah langkah strategis untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat antar BUMN
dalam menyediakan layanan logistik end-to-end. Dimana keunggulan tersebut akan
memperkuat posisi layanan BUMN dalam pasar logistik nasional.
Transformasi ini juga diabadikan dalam buku
“Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045” yang diluncurkan
hari ini. Buku ini menggambarkan perjalanan transformasi BUMN, termasuk Pos
Indonesia, dalam mendukung visi Indonesia untuk menjadi ekonomi terdepan di
dunia.
Lebih jauh, transformasi ini
berlangsung dalam konteks visi besar yang diusung pemerintah, di mana Indonesia
diharapkan bisa menjadi salah satu ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2045.
Pos Indonesia, dengan sumber daya dan infrastruktur yang dimilikinya,
diharapkan bisa berkontribusi signifikan dalam mencapai ‘Indonesia Emas 2045’
dengan mendukung peningkatan produktivitas sektor ekonomi dan integrasi ekonomi
domestik.
“Bagi Pos Indonesia, transformasi
perusahaan yang dimulai dari logo merupakan semangat untuk menebalkan tujuan ke
perusahaan logistik,” ucap Prasabri Pesti, Direktur Business Development and
Portfolio Management dalam gelaran Indonesia Brand Forum 2024 “Elephant Learns
Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045” di Telkom Landmark Tower, Rabu
(31/07/2024).
Salah satu tantangan utama yang
dihadapi oleh Indonesia dalam konteks logistik adalah biaya logistik yang
tinggi. Data menunjukkan bahwa biaya logistik di Indonesia masih berada di
kisaran 14%, sementara rata-rata global berada di angka 12%. Dengan pembentukan
Klaster Logistik dan peran Pos Indonesia sebagai PMO, diharapkan akan terjadi
efisiensi yang dapat menurunkan biaya logistik nasional ke tingkat yang lebih
kompetitif.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Prasabri
Pesti. “Ada urgensi untuk bisnis logistik. Dari sisi agent of development
membantu pemerintah menekan biaya logistik nasional,” ucapnya.
Mengingat pentingnya posisi logistik
dalam ekonomi modern, langkah yang diambil oleh Pos Indonesia bukan hanya
penting dari segi operasional perusahaan tapi juga memiliki dampak strategis
bagi perekonomian nasional.
Konsep yang diterapkan oleh Pos
Indonesia merupakan sinergi bertahap, di mana tahun ini, Pos Indonesia
melakukan sinergi platform pada tahap pertama, sehingga memiliki produk
bersama. Lalu, pada tahap kedua, di tahun depan, Pos Indonesia akan melakukan
sinergi aset. Dan terakhir, “langkah selanjutnya adalah ownership,” jelas
Prasabri.
Dengan transformasi yang telah dan akan terus
dijalankan, Pos Indonesia tidak hanya beradaptasi dengan zaman; mereka sedang
meredefinisi cara logistik dikelola dan dilaksanakan di Indonesia, dengan
tujuan tidak hanya untuk mencapai keunggulan operasional tetapi juga untuk
membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan
berkelanjutan.
Sebagai informasi tentang Indonesia
Brand Forum (IBF) 2024 adalah event yang digagas oleh Yuswohady (Managing
Partner Inventure) dan sejumlah pemerhati brand-brand lokal.
Forum ini digagas bukan hanya sebagai
bentuk kepedulian tapi juga keinginan terus mendorong brand-brand lokal agar
berjaya di panggung bisnis Indonesia dan global. Berformat konferensi, IBF
selalu menghadirkan para pemilik brand lokal untuk membincang kinerja merek
berikut strategi bisnisnya.
Pada tahun 2024, penyelenggaraan IBF
yang ke-7 kalinya ini bertema Elephant Learns Flamenco: BUMN
Menuju Indonesia Emas 2045 sekaligus
menerbitkan buku berjudul “Elephant Learns Flamenco”