Pada diskusi ini, dihadiri pula oleh
narasumber di antaranya Lindu Prarespati Ananto, S.IP, Tabroni ST., M.M, dan
narasumber lainnya. Andri sangat mengapresiasi acara yang dilakukan oleh
mahasiswa ini sebagai bentuk perhatian mereka kepada pemerintah.
"Luar biasa bangga saya melihat
geliat anak muda yang menaruh perhatiannya pada persoalan ini, terutama
peningkatan PAD dan kesejahteraan masyarakat. Ini menunjukkan bahwa anak muda
di Kota Bandung punya peran dalam pembangunan di Kota Bandung" kata Andri.
Pada diskusi kali ini, Andri
menjelaskan bahwa sejahteranya masyarakat tidak melulu berkaitan dengan naiknya
PAD suatu daerah.
"Hal yang perlu ditekankan adalah
naiknya PAD bukan menjadi tolok ukur sejahteranya masyarakat. Namun, PAD
tersebut lah yang harus mampu memberi dampak baik kepada masyarakat," ucap
Andri.
Ia menambahkan, tugasnya sebagai
anggota DPRD Kota Bandung berperan mengawasi pengelolaan anggaran dan
berprinsip pada hak legal dan hak moral.
"Sering terjadi saat ini, kita
belum mampu menentukan program skala prioritas, yang mana pengelolaan anggaran
yang keluar belum tepat sasaran," kata Andri.
Andri mendorong kepada mahasiswa untuk
ikut berperan dalam pembangunan Kota Bandung, sehingga tercipta sinergitas
seluruh pihak demi pembangunan di Kota Bandung.
"Tentu, saya sangat berharap dan
mendorong kepada seluruh teman-teman untuk berperan mengawasi
kebijakan-kebijakan publik serta pengelolaan anggaran di Kota Bandung, agar
kita semua bisa berkolaborasi dengan baik menciptakan Kota Bandung sesuai
dengan harapan kita semua, dan kesejahteraan masyarakat di Kota Bandung bisa
tercapai," kata Andri. (Tofan/sein).