Rapat paripurna DPRD Kota Bandung dgn agenda HJKB ke-214 |
Rapat paripurna tersebut dipimpin oleh
Ketua DPRD Kota Bandung H. Asep Mulyadi, S.H., bersama Wakil Ketua I DPRD Kota
Bandung Toni Wijaya, S.E., S.H., dan Wakil Ketua II DPRD Kota Bandung Dr. H.
Edwin Senjaya S.E., M.M., dan Anggota DPRD Kota Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, juga hadir
Pj Wali Kota Bandung A. Koswara, Sekretaris Daerah Kota Bandung Dharmawan,
kepala SKPD Pemkot Bandung, serta para tamu dan inohong Kota Bandung.
Pada rapat paripurna tersebut
dibacakan berdirinya Kota Bandung, dari awal masa pemerintahan hingga saat ini.
Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi mengatakan, persoalan kemiskinan,
transportasi, dan ekonomi menjadi tantangan terbesar saat ini di Kota Bandung.
Oleh karena itu, DPRD mendorong agar semakin diperbanyaknya lapangan pekerjaan,
terkait masalah ekonomi dan kemiskinan.
Program padat karya perlu semakin
diperbanyak di Kota Bandung, karena masyarakat saat ini membutuhkan orang-orang
yang pekerjaannya bersifat cepat. Sehingga perputaran ekonomi terjadi di
masyarakat.
"Kalau uang berputar di
masyarakat artinya pertumbuhan ekonomi akan semakin bagus. Sebab daya beli
masyarakat yang sekarang rendah," ujarnya.
Ia menuturkan, saat ini Kota Bandung
mau tidak mau menuju kota metropolitan, dan tantangan besarnya warga harus siap
sebagai masyarakat metropolitan.
"Mau tidak mau, masyarakat harus
siap Kota Bandung menuju kota metropolitan, maka harus disiplin dan semakin
kreatif," katanya.
Asep menambahkan, untuk penuntasan
masalah transportasi mutlak harus berkolaborasi, karena tidak memungkinkan
untuk diselesaikan hanya dari APBD Kota Bandung. Kolaborasi tersebut bisa
dilakukan dengan banyak pihak, pemerintah pusat, Jawa Barat, atau swasta.
"Alhamdulillah beberapa program
transportasi ini mulai dicanangkan, seperti program BRT dan BIUTR. Ini menjadi
bagian, bagaimana sejumlah infrastruktur untuk mengatasi persoalan
kemacetan," ucapnya. (*/ahw).