Penyerahan penghargaan pd festival Iconic 2024 |
Kegiatan ini merupakan kolaborasi
antara Bappelitbang Kota Bandung, Forum TJSL, unsur kewilayahan, serta kelompok
masyarakat dalam mendukung bandung zero waste dan bandung zero new stunting.
Hasilnya, sebanyak 214 inovasi
penurunan angka stunting dari 30 kecamatan serta 80 inovasi pengolahan sampah
ditampilkan pada festival ini.
Dari ratusan inovasi, terpilih enam
kecamatan terbaik dalam upaya penurunan angka stunting, dan lima inovasi
pengolahan sampah terbaik. Berikut daftar pemenangnya:
Awarding
Iconic 2024, diberikan kepada:
1. Mitra Dago Peduli Nyaah Ka Bumi -
Kelurahan Antapani Wetan.
2. Seni Tari Gerakan Akar Rumput
Pemuda Pemudi Kota Bandung -
Kelurahan Sukamiskin.
3. Design Label Pemilahan Sampah -
Kelurahan Lebak Siliwangi.
Kecamatan
Terbaik Inovasi Percepatan Penurunan Stunting:
Juara 1: Bojongloa Kidul.
Juara 2: Antapani.
Juara 3: Buahbatu.
Juara Harapan 1: Arcamanik.
Juara Harapan 2: Rancasari.
Juara Harapan 3: Coblong.
Atas inovasi-inovasi yang sudah
dihadirkan Sekretaris Daerah Kota Bandung Dharmawan menyampaikan apresiasi atas
terselenggaranya Festival Iconic 2024. Ia menggarisbawahi, pengolahan sampah
dan percepatan penurunan stunting merupakan yang sedang digeber oleh Pemkot
Bandung.
Sebagai catatan pemkot Bandung telah
mereduksi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti dari yang awalnya berada
di sekitar 1.700 ton menjadi 939 ton sisanya lebih dari 800 ton telah
diselesaikan secara mandiri maupun melalui UPT Pengelolaan Sampah Dinas
Lingkungan Hidup Kota Bandung.
"Namun perlu peran masyarakat,
antara lain dengan mengurangi volume serta mengolah sampah secara
proporsional," katanya.
Merujuk pada angka stunting nasional
dan Jawa Barat yang berada di angka 21.5 persen (Nasional) dan 21,7 persen
(Jawa Barat), pemerintah Kota Bandung telah mencatatkan capaian yang lebih
rendah yaitu 16,3 persen. Pada tahun 2024 Pemkot Bandung menargetkan angka
prevalensi stunting bisa kembali diturunkan ke angka 14%.
"Kondisi ini menjadi penanda,
tahun ini kita harus bekerja keras,. Termasuk melakukan intervensi spesifik dan
sensitif," pesan Dharmawan.
"Terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada para pihak yang telah bekerja sungguh-sungguh dalam
menurunkan angka prevalensi stunting," tuturnya.
Sementara itu, kepala Bappelitbang
kota Bandung, Anton Sunarwibowo meyampaikan, tujuan kegiatan ini antara lain:
edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, memberi penghargaan bagi kecamatan
yang telah menunjukkan kinerja terbaik dalam percepatan penurunan stuntung dan
berpartisipasi dalam mewujudkan zero new stunting, memberi penghargaan bagi
kelompok masyarakat yang telah beirnovasi dalam pengolahan sampah, serta
melaksanakan business matching antara inovator di masyarakat dan kewuilayahan
dengan privat sector yang merupakan anggota TJSL Kota Bandung.
"Kegiatan ini merupakan terobosan
utama yang dilakukan Pemkot Bandung dalam percepatan penurunan angka stunting
dan mewujudkan Kota Bandung yang maju berkelanjutan," ujar Anton.
Sedangkan Anggota DPRD Kota Bandung,
Asep Mulyadi menyebut, Bandung adalah kota yang terkenal dengan kreativitas dan
wisatanya.
Ia berharap, kegiatan ini akan
menstimulus masyarakat di kewilayahan lebih banyak menghadirkan inovasi menuju
Bandung nol sampah dan nol kasus stunting baru.
"Bandung harus menjadi kota pertama dan percontohan, yang mampu berdaya saing dengan kota lain, Serta menghadirkan SDM yang unggul," kata Asep. (ray/red).