Dirut Pt.Pos Indonesia Faizal R Djoemadi : PosIND catat kenaikan nilai aset rata-rata 14 persen pertahun periode 2020 hingga 2023 |
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal
R Djoemadi mengatakan, berdasarkan data aset PT Pos Indonesia (Persero) dari
tahun 2020 hingga 2023, perseroan mencatat kenaikan nilai aset yang cukup
signifikan.
“Sejak periode 2020, kami mulai
mencatat adanya pemulihan aset dengan peningkatan nilai dari 9.127 menjadi
13.659 pada tahun 2023, atau rata-rata meningkat 14 persen per tahun,” kata
Faizal, Jumat (27/9/2024).
Menurutnya, kenaikan nilai aset PosIND
tersebut dimulai pada tahun 2020 dari sebesar 9.127 menjadi 9.689 pada 2021.
Kemudian terus naik menjadi 11.138 pada periode 2022. Puncak kenaikan tersebut
terjadi pada periode 2023, menjadi 13.659.
“Pertumbuhan nilai aset pada periode
2022 ke 2023 menjadi yang tertinggi sepanjang periode tiga tahun terakhir. Kami
yakin tren kenaikan akan terus terjadi hingga periode 2024 ini,” ucapnya.
Faizal mengatakan, peningkatan nilai
aset mencerminkan strategi pemulihan perusahaan yang efektif setelah menghadapi
tantangan berat selama masa pandemi Covid-19. Tak hanya itu, perusahaan juga
menghadapi adanya transformasi bisnis yang bergerak sangat cepat.
“Pertumbuhan aset rata-rata 14 persen
pertahunnya, menunjukan pertumbuhan performance keuangan perseroan yang
dibuktikan dengan perolehan net income yang sangat baik,” tegasnya.
Selain itu, Menurut Faizal, PT Pos
Indonesia (Persero) terus melakukan berbagai langkah strategis untuk memperkuat
bisnisnya, salah satunya melalui optimalisasi aset yang dimiliki.
Dalam upaya meningkatkan kinerja
perusahaan, BUMN melakukan pemanfaatan aset properti dan infrastruktur yang
tersebar di seluruh Indonesia sebagai bagian dari transformasi bisnis Pos
Indonesia.
“Optimalisasi aset ini merupakan salah
satu strategi penting perusahaan di tengah persaingan industri logistik dan
kurir yang semakin ketat. Kami memiliki banyak aset strategis di berbagai
daerah di seluruh negeri seperti gedung, bangunan, dan properti lainnya,”
ujarnya.
Adapun salah satu langkah konkret
pemanfaatan aset tersebut yakni dengan menyewakan atau mengonversi
gedung-gedung tua yang tidak terpakai menjadi pusat bisnis, co-working space,
atau bahkan hotel dan apartemen.
Selain itu, perusahaan juga berencana untuk menggandeng mitra pengembang dalam proyek pembangunan di lahan-lahan strategis.
Pos Indonesia, dalam beberapa tahun
terakhir pun fokus melakukan modernisasi infrastruktur logistik. Di mana,
perusahaan telah berinvestasi dalam bidang teknologi dan pengembangan jaringan
logistik untuk meningkatkan efisiensi operasional. Seperti digitalisasi sistem
pengiriman menjadi otomasi, pembaruan armada kendaraan, dan pengembangan pusat
distribusi modern.Dirut dan jajaran PosIND foto bersama Hari Bhakti Postel
“Kami terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren global untuk memastikan Pos Indonesia tetap relevan dan kompetitif di era digital,” pungkasnya.
Sebagai informasi, PT Pos Indonesia
(Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di
bidang jasa kurir dan logistik, jasa keuangan, serta property. Didirikan pada
tanggal 26 Agustus 1746, PT Pos Indonesia (Persero) menjadi salah satu BUMN
tertua di Indonesia.
Sejak 2023, perusahaan yang identik
dengan logo burung merpati ini meresmikan merek dan logo barunya yang bertajuk
PosIND. PosIND yang merupakan singkatan dari Pos Indonesia Integrated National
Distribution merupakan wujud langkah transformatif Pos Indonesia sebagai
perusahaan logistik yang dapat bersaing secara global.
Dalam melaksanakan pelayanan pos di
Indonesia, perusahaan ini membaginya ke dalam enam daerah atau regional.
Pembagian regional tersebut mencakup seluruh provinsi yang ada di Indonesia,
yakni 42 Kantor Cabang Utama, 168 Kantor Cabang, dan 4.308 Kantor Cabang
Pembantu.
Seiring zaman yang yang semakin
modern, transformasi digital diterapkan oleh PosIND pada layanannya. Adapun
layanan digital yang ditawarkan oleh, yaitu Pos Aja! yang merupakan aplikasi
jasa pengiriman yang berbasis digital courier dan Pospay, aplikasi layanan
keuangan gabungan dari transformasi digital produk kantor pos dan giro.
Saat ini, PosIND memiliki tiga anak
perusahaan, yaitu Pos Logistic yang bergerak pada bidang bisnis logistik, Pos
Properti yang mengurus sektor perhotelan dan bisnis konstruksi properti, dan
Pos Fin, layanan yang bergerak di bidang jasa keuangan berbasis teknologi. (*/red).