Ketua Pelaksana Harian Satgas Citarum Mayjen TNI (Purn) Dedi Kusnadi Thamim dlam acara apel Akbar Ketua RT se-Kota Bandung |
Untuk itu, Satgas Citarum Harum
bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar Apel Akbar Ketua RT se-Kota
Bandung untuk mengedukasi masyarakat dalam mengelola sampah mulai dari
sumbernya. Kegiatan ini digelar di Gedung Graha Karya Wanita, 23-26 September
2024.
Ketua Pelaksana Harian Satgas Citarum
Harum, Mayjen (Purn) Dedi Kusnadi Thamim menekankan pentingnya peran Ketua RT
sebagai garda terdepan dalam menjaga kebersihan di Kota Bandung.
"Selama empat hari, para Ketua RT
diberikan pembekalan mengenai cara mengubah mindset masyarakat dalam mengelola
sampah di tingkat rumah tangga," kata Dedi, Kamis 26 September 2024.
Menurutnya, masalah sampah dapat
diatasi jika masyarakat dan pemerintah bekerja sama menangani sampah di wilayah
masing-masing.
Selain masalah sampah, Pemkot Bandung
dan Satgas Citarum Harum juga fokus pada penataan bantaran sungai sempadan anak
sungai Citarum.
Sejauh ini, BBWS bersama Pemkot
Bandung telah memata sempadan sungai di sejumlah lokasi seperti kawasan Maleer,
Cipemorkolan, dan Cidurian. Penataan ini bertujuan untuk menjadikan sungai
sebagai bagian dari ruang publik yang bersih dan menarik.
"Manfaatnya sangat besar, mulai
dari menjadi jalan inspeksi hingga menjadi destinasi wisata baru,"
ujarnya.
Ia optimis dengan kolaborasi semua
pihak, Indeks Kualitas Air (IKA) Sungai Citarum bisa menyentuh angka 60 poin
pada tahun 2025 mendatang. Saat ini angka IKA sungai Citarum mencapai 50,78
poin.
"Sungai Citarum bisa bersih apabila para pejuang kebersihan ini melakukan yang terbaik di dalam tugasnya. Bila lalai berat untuk mencapai itu," ungkapnya.
Sementara itu, Komandan Sektor 22
Citarum Harum, Kolonel Inf Ujang Sudradjad juga menegaskan pentingnya menjaga
kebersihan Sungai Citarum yang menjadi sumber vital bagi 80 persen kebutuhan
air di Jawa Barat dan DKI Jakarta.Satgas Citarum - Pemkot Bandung bersama Apel Akbar Ketua RT,
“Sungai Citarum sangat strategis.
Sungai ini mengalirkan irigasi ke 420.000 hektar lahan, melewati tiga waduk,
dan menghasilkan listrik sebesar 1900 megawatt,” ungkapnya.
Menurut Ujang, sebelum Satgas Citarum
dibentuk pada tahun 2018, sungai ini mengalami pencemaran yang sangat berat.
Namun, berkat kerja keras Satgas dan masyarakat, indeks pencemaran sungai kini
menurun menjadi pencemaran ringan.
“Harapannya pada tahun 2030, indeks
kebersihan sungai akan mencapai 70 poin,” ujarnya.
Namun, tantangan utama yang dihadapi
adalah tingginya volume sampah, kepadatan pemukiman di bantaran sungai, dan
kurangnya fasilitas septik tank yang memadai.
Pemkot Bandung dan Satgas Citarum
Harum kini bekerja sama menertibkan bangunan liar di sepanjang bantaran sungai
dan memberikan pemahaman kepada warga tentang batas bangunan minimal 3 meter
dari bibir sungai.
Pemkot melalui Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman (DPKP) juga telah memberikan bantuan kepada 1.007 kepala
keluarga yang terdampak penertiban bantaran Sungai Citarum. (rob/red).